Para penyelenggara jasa telekomunikasi telepon tanpa kabel di Indonesia sudah paham benar bahwa sebagian besar konsumen mereka akan setia mengguanakan layanan yang mereka miliki karena sudah terlanjur menyebar nomor telepon ke banyak orang. Jika sudah menyebarkan nomor telepon ke teman, kerabat, saudara, klien bisnis, konsumen, dan lain sebagainya maka pelanggan akan merasa sulit jika harus berganti nomor telepon baru dan memberitahukan pergantian nomor ke banyak orang.
Ibarat kata konsumen operator telepon sudah ketergantungan dengan nomor telepon masing-masing sehingga merasa sangat berat jika harus berganti nomor telepon walaupun pindah ke operator yang sama. Hal ini disebabkan karena seorang pengguna nomor telepon gsm atau cdma tidak bisa pindah operator dengan nomor yang sama dengan yang saat ini digunakan. Jika mau pindah operator atau paket program tertentu, maka pelanggan harus mengganti nomor teleponnya dengan yang baru.
Melihat peluang emas inilah para operator berusaha untuk mendapatkan keuntungan yang besar dengan memberikan tarif yang lebih tinggi kepada pelanggan lama. Jika ingin tarif atau program murah tertentu pun biasanya pelanggan harus mencari trik rahasia yang tidak dipublikasikan secara jor-joran oleh operator, agar tidak semua pelanggan tahu dan menggunakan program murah tersebut. Sedangkan pelanggan yang baru rel
Itulah kenyataan pahit yang harus kita terima dengan hati yang ikhlas sebagai konsumen operator seluler gsm maupun cdma di Indonesia. Kita harus rela menggunakan skema tarif normal yang lebih mahal daripada skema tarif bagi pelanggan baru yang menggunakan operator telekomunikasi yang sama. Begitu pun nasib pelanggan baru di kemudian hari akan diperlakukan sama dengan pelanggan lama agar operator telekomunikasi bisa mendapatkan keuntungan besar yang selama ini secara umum tertunda.
Yang namanya strategi marketing (pemasaran) terkadang memang terasa kejam bagi sebagian orang. Untuk menarik konsumen baru yang rata-rata masih abg atau orang tak mampu yang baru punya handphone (hp), operator berani memberikan promo-promo yang sangat menarik. Nanti setelah konsumen baru ketergantungan dengan nomor teleponnya, barulah operator menerapkan tarif baru yang mirip dengan tarif normal pada umumnya. Oleh karena itu, jika kita ingin bebas dari penderitaan ini, pemerintah harus berani membuat kebijakan baru yang membolehkan pelanggan operator komunikasi boleh pindah operator tanpa harus ganti nomor telepon. Hanya itu satu-satunya cara efektif untuk mengakhiri penderitaan para pelanggan lama operator selular gms dan cdma di Indonesia.
Home » Artikel »
ID »
Telekomunikasi
» Trik Strategi Harga / Tarif Operator Ponsel yang Merugikan Pelanggan Lama
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Respon Pada "Trik Strategi Harga / Tarif Operator Ponsel yang Merugikan Pelanggan Lama"
Posting Komentar