Sampai saat ini saya masih sangat prihatin dengan kenyataan bahwa tingkat ketergantungan para generasi muda usia produktif terhadap sumber lapangan pekerjaan formal masih sangat tinggi. Yang saya maksud formal di sini adalah lapangan pekerjaan administratif di belakang meja dan komputer, Karyawan dengan gaji tetap, dan sang primadona: Pegawai Negeri Sipil (PNS). Sedangkan peluang untuk menjadi pebisnis dan wirausahawan masih sangat minim untuk bisa menarik minat para generasi muda tersebut.
Padahal peluang untuk bisa menjadi pebisnis dan wirausahawan yang sukses masih sangat banyak dan terbuka lebar-lebar. Bahkan meski program studi kewirausahaan telah mulai dicantumkan di dalam kurikulum pendidikan yang dimulai dari Sekolah Lanjutan Atas & SMK, masih belum terlihat dengan cukup signifikan pengaruhnya terhadap ketergantungan ini. Apa yang salah?
Faktor permodalan?
Faktor birokrasi?
Kurikulum pendidikan kewirausahaan yang belum sempurna atau salah?
Atau faktor mental generasi muda bangsa kita yang memang sudah sedemikian "sakit parah"?
Harus diakui, jika menjadi pebisnis atau wirausahawan itu memang harus siap segala-galanya ketimbang menjadi karyawan atau PNS. Termasuk siap menerima resiko untuk tidak memiliki penghasilan yang tidak tetap, resiko rugi/bangkrut, resiko kehilangan aset, dan resiko punya hutang akibat pinjaman modal usaha yang mengerikan. Belum lagi resiko yang terparah: tidak memiliki uang untuk bisa makan normal sehari-hari. Tapi bagi saya resiko-resiko tersebut selalu ada di lapangan pekerjaan apapun.
Tapi bukankah menjadi karyawan & PNS pun memiliki resiko? Sama saja kan?
Belum lagi bidang-bidang bisnis yang sebenarnya sangat memiliki potensi untuk menyerap tenaga kerja yang besar dengan market yang luas dan dibutuhkan oleh semua orang tanpa terkecuali banyak yang "dicap" dengan konotasi "negatif" oleh sebagian besar masyarakat umum kita (untuk bidang bisnis "negatif" ini bisa dilhat di website saya pada link signature di bagian paling bawah artikel ini).
Itulah gambaran singkat mengenai potongan potret masa depan generasi penerus bangsa ini, khususnya menyangkut sikap dan perilakunya terhadap lapangan pekerjaan yang ada.
Untuk itu, marilah sama-sama kita mencari solusi yang tepat mengenai masalah ini, setidaknya kita bisa bantu meringankan beban bangsa ini dengan sekecil apapun karya dan pemikiran kita yang bisa memberikan manfaat, dengan sedikit permintaan kepada pemerintahan kita untuk lebih membuka mata hati, menjernihkan pikiran, dan menselaraskan tindakan-tindakan kebijakan mereka sesuai amanat rakyat yang tercantum di dalam UUD 1945.
Salam Wirausaha
Kunjungi kami di:
Komunitas Wirausaha-Online
Padahal peluang untuk bisa menjadi pebisnis dan wirausahawan yang sukses masih sangat banyak dan terbuka lebar-lebar. Bahkan meski program studi kewirausahaan telah mulai dicantumkan di dalam kurikulum pendidikan yang dimulai dari Sekolah Lanjutan Atas & SMK, masih belum terlihat dengan cukup signifikan pengaruhnya terhadap ketergantungan ini. Apa yang salah?
Faktor permodalan?
Faktor birokrasi?
Kurikulum pendidikan kewirausahaan yang belum sempurna atau salah?
Atau faktor mental generasi muda bangsa kita yang memang sudah sedemikian "sakit parah"?
Harus diakui, jika menjadi pebisnis atau wirausahawan itu memang harus siap segala-galanya ketimbang menjadi karyawan atau PNS. Termasuk siap menerima resiko untuk tidak memiliki penghasilan yang tidak tetap, resiko rugi/bangkrut, resiko kehilangan aset, dan resiko punya hutang akibat pinjaman modal usaha yang mengerikan. Belum lagi resiko yang terparah: tidak memiliki uang untuk bisa makan normal sehari-hari. Tapi bagi saya resiko-resiko tersebut selalu ada di lapangan pekerjaan apapun.
Tapi bukankah menjadi karyawan & PNS pun memiliki resiko? Sama saja kan?
Belum lagi bidang-bidang bisnis yang sebenarnya sangat memiliki potensi untuk menyerap tenaga kerja yang besar dengan market yang luas dan dibutuhkan oleh semua orang tanpa terkecuali banyak yang "dicap" dengan konotasi "negatif" oleh sebagian besar masyarakat umum kita (untuk bidang bisnis "negatif" ini bisa dilhat di website saya pada link signature di bagian paling bawah artikel ini).
Itulah gambaran singkat mengenai potongan potret masa depan generasi penerus bangsa ini, khususnya menyangkut sikap dan perilakunya terhadap lapangan pekerjaan yang ada.
Untuk itu, marilah sama-sama kita mencari solusi yang tepat mengenai masalah ini, setidaknya kita bisa bantu meringankan beban bangsa ini dengan sekecil apapun karya dan pemikiran kita yang bisa memberikan manfaat, dengan sedikit permintaan kepada pemerintahan kita untuk lebih membuka mata hati, menjernihkan pikiran, dan menselaraskan tindakan-tindakan kebijakan mereka sesuai amanat rakyat yang tercantum di dalam UUD 1945.
Salam Wirausaha
Kunjungi kami di:
Komunitas Wirausaha-Online
Oleh : ???
0 Respon Pada "Pilih Mana: Jadi Karyawan, PNS, Pebisnis, Atau Wirausahawan?"
Posting Komentar