Jawabannya adalah TIDAK EFEKTIF!
Mengapa bisa demikian? Karena para perokok adalah orang-orang yang ketergantungan / kecanduan zat nikotin yang terdapat pada asap rokok daun tembakau. Orang yang telah mengalami kecanduan nikotin akan sangat sulit untuk berhenti merokok. Jika berhenti merokok maka seorang perokok dapat mengalami sakaw ringan dengan gejala seperti sakit kepala, rasa gelisah, depresi, mulut terasa asam, mulut terasa kering, tenggorokan terasa kering, batuk-batuk dan lain sebagainya. Itulah mengapa para perokok sulit untuk berhenti merokok yang telah menjadi kebiasaannya sehari-hari.
Selain itu juga terdapat berbagai perasaan palsu yang muncul saat merokok yaitu seperti merasa jantan, merasa dewasa (bagi anak-anak dan remaja), merasa gaul, merasa hebat (dari yang bukan perokok), merasa berani, merasa lebih cerdas, merasa akrab, dan lain sebagainya. Berbagai pencitraan aktivitas merokok yang ditanamkan pabrik rokok melalui kampanye iklan di berbagai media massa telah berhasil membuat para perokok beranggapan bahwa perokok itu memiliki berbagai kelebihan dibandingkan dengan orang yang tidak merokok.
Perokok Tidak Takut dengan Bahaya Merokok
Karena para perokok lebih takut terhadap efek samping yang dirasakan ketika berhenti merokok daripada penyakit yang dapat diderita karena kebiasaan merokok, maka para perokok pun mengindahkan berbagai peringatan bahaya merokok yang tersebar di mana-mana termasuk pada bungkus kemasan rokok. Diberi uang satu trilyun rupiah saja seorang perokok berat belum tentu mau berhenti merokok secara permanen selama-lamanya, apalagi cuma diberikan peringatan bahaya merokok bagi kesehatan tubuh. Walhasil para perokok pun tetap merokok baik yang tua maupun yang muda.
Rokok Membunuhmu dan Membunuhku Juga
Kebiasaan merokok tidak hanya dapat menyebabkan dampak buruk kepada para perokok saja, namun juga kepada orang-orang yang ada di sekitar perokok pada saat merokok. Orang-orang yang tidak merokok justru lebih mudah untuk menangkap racun yang ada pada asap rokok dibandingkan dengan orang yang terbiasa menghisap rokok. Sama seperti perokok aktif, perokok pasif pun juga bisa mengalami kematian akibat dari racun-racun yang terdapat di dalam asap rokok yang dihembuskan oleh perokok. Tentu saja kematian seorang perokok pasif tidak terjadi secara instan, namun melalui serangan penyakit yang sama dengan penyakit ganas yang dapat diidap oleh perokok aktif. Oleh sebab itu rokok tidak hanya membunuh perokok aktif, namun juga para perokok pasif.
Merokok Sama Dengan Bunuh Diri
Jika seseorang sudah tahu bahwa merokok dapat membuatnya terkena berbagai penyakit berbahaya dan bisa meninggal dunia, maka jika orang tersebut tetap merokok maka berarti orang tersebut sengaja membuat dirinya sendiri meninggal dunia lewat rokok. Jika pemerintah tahu bahwa para perokok dapat mati karena rokok, maka pemerintah berarti ikut terlibat dalam proses kematian para perokok karena merestui para perokok untuk terus merokok tanpa batas.
- Perokok Aktif : Bunuh Diri
- Perokok Pasif : Dibunuh Perokok Aktif
- Pemerintah : Merestui Terlaksananya Aktivitas Bunuh Diri dan Membunuh
Dari beberapa hal yang bisa disimpulkan di atas, maka sudah seharusnya pemerintah memberlakukan larangan penuh merokok pada semua orang yang ada di negara Indonesia tanpa terkecuali. Masyarakat yang terkena imbasnya seperti buruh pabrik rokok harus dibantu pemerintah untuk mendapatkan pekerjaan pengganti dengan kesejahteraan yang lebih layak. Jika tidak maka pemerintah berarti melakukan pembiaran terhadap kematian warga negaranya.
Kesimpulan : BERHENTILAH MEROKOK SAAT INI JUGA!
0 Respon Pada "Peringatan : Rokok Membunuhmu dan Membunuhku! Merokok = Bunuh Diri?"
Posting Komentar