A. Intoleransi Laktosa
Pengertian/definisi intoleransi Laktosa adalah Ketidakmampuan tubuh untuk mencerna gula susu (laktosa) sebagaimana mestinya. Dari orang ke orang jumlah laktosa yang dapat menimbulkan gejala bervariasi, itu terjadi karena jumlah enzim laktase kurang atau tidak cukup di dalam tubuh. Laktase adalah salah satu enzim yang berfungsi untuk mencerna laktosa, bentuk gula yang paling banyak ditemukan pada hewan.
Akibatnya laktosa akan tetap utuh dan terus melaju turun ke bagian usus di mana proses fermentasi yang akan dilakukan oleh bakteri akan terjadi. Fermentasi ini menimbulkan gejala-gejala intoleransi laktosa seperti gas, kram perut, kembung, atau kemungkinan diare. Bentuk melekul laktosa yang besar dapat menarik banyak cairan tubuh ke dalam usus dan menciptakan gejala-gejala tersebut di atas.
Ketika sistem imun (sistem kekebalan tubuh) bereaksi terhadap protein dalam susu, tubuh kita akan mengeluarkan racun untuk melawan segala sesuatu yang dianggapnya musuh. Reaksi perlawanan racun yang diproduksi oleh tubuh terhadap kasein (protein susu) itulah yang menimbulkan gejala alergi. Gejalanya antara lain yaitu :
• Saluran pencernaan; kram dan kembung di perut, diare, muntah, gas.
• Kulit; gatal dan merah, urtikari, eksim, atau bibir, mulut, lidah, wajah, tenggorokan, dan mata bengkak.
• Saluran pernafasan; timbulnya pilek, bersin-bersin, mata menjadi merah atau berair, batuk, mengi, dan juga sesak nafas.
B. Alergi Susu
Alergi terhadap susu terjadi pada 2 sampai 3 persen anak-anak. Sebesar 80 persen dari anak-anak ini bisa lepas dari alergi setelah 6 tahun. Namun alergi susu tetap dapat terjadi pada usia dewasa tanpa riwayat anak-anak. Ini bisa disebabkan leaky gut syndrome (sindrom kebocoran usus), yaitu kondisi di mana permukaan usus menjadi renggang dan mudah ditembus, sehingga akan lebih banyak bakteri, alergen (zat pemicu alergi), atau racun lainnya akan mudah masuk ke dalam aliran darah. Untuk intoleransi laktosa makanlah yogurt (produk turunan susu) atau susu bebas laktosa.
Sejumlah gejala intoleransi dan alergi susu bisa kelihatan sama. Anda disebut intoleransi laktosa apabila tidak tahan terhadap susu, namun tahan terhadap makanan/minuman yang mengandung susu seperti yogurt dan keju. Yogurt pada umumnya mengandung jumlah laktosa kurang dari setengah yang ada pada susu. Sedang keju sedikit mengandung laktosa. Yogurt yang baik juga harus mengandung 6 bakteri aktif hidup, khususnya Lactobacillus bulgarius, Streptococcus thermophilus, dan lactobacillus acidophilus. Bakteri-bakteri tersebut menggunakan susu sebagai media untuk memproduksi laktase dalam usus dan lambung, yang berguna mencegah atau mengurangi gejala intoleransi pada susu.
Pengertian/definisi intoleransi Laktosa adalah Ketidakmampuan tubuh untuk mencerna gula susu (laktosa) sebagaimana mestinya. Dari orang ke orang jumlah laktosa yang dapat menimbulkan gejala bervariasi, itu terjadi karena jumlah enzim laktase kurang atau tidak cukup di dalam tubuh. Laktase adalah salah satu enzim yang berfungsi untuk mencerna laktosa, bentuk gula yang paling banyak ditemukan pada hewan.
Akibatnya laktosa akan tetap utuh dan terus melaju turun ke bagian usus di mana proses fermentasi yang akan dilakukan oleh bakteri akan terjadi. Fermentasi ini menimbulkan gejala-gejala intoleransi laktosa seperti gas, kram perut, kembung, atau kemungkinan diare. Bentuk melekul laktosa yang besar dapat menarik banyak cairan tubuh ke dalam usus dan menciptakan gejala-gejala tersebut di atas.
Ketika sistem imun (sistem kekebalan tubuh) bereaksi terhadap protein dalam susu, tubuh kita akan mengeluarkan racun untuk melawan segala sesuatu yang dianggapnya musuh. Reaksi perlawanan racun yang diproduksi oleh tubuh terhadap kasein (protein susu) itulah yang menimbulkan gejala alergi. Gejalanya antara lain yaitu :
• Saluran pencernaan; kram dan kembung di perut, diare, muntah, gas.
• Kulit; gatal dan merah, urtikari, eksim, atau bibir, mulut, lidah, wajah, tenggorokan, dan mata bengkak.
• Saluran pernafasan; timbulnya pilek, bersin-bersin, mata menjadi merah atau berair, batuk, mengi, dan juga sesak nafas.
B. Alergi Susu
Alergi terhadap susu terjadi pada 2 sampai 3 persen anak-anak. Sebesar 80 persen dari anak-anak ini bisa lepas dari alergi setelah 6 tahun. Namun alergi susu tetap dapat terjadi pada usia dewasa tanpa riwayat anak-anak. Ini bisa disebabkan leaky gut syndrome (sindrom kebocoran usus), yaitu kondisi di mana permukaan usus menjadi renggang dan mudah ditembus, sehingga akan lebih banyak bakteri, alergen (zat pemicu alergi), atau racun lainnya akan mudah masuk ke dalam aliran darah. Untuk intoleransi laktosa makanlah yogurt (produk turunan susu) atau susu bebas laktosa.
Sejumlah gejala intoleransi dan alergi susu bisa kelihatan sama. Anda disebut intoleransi laktosa apabila tidak tahan terhadap susu, namun tahan terhadap makanan/minuman yang mengandung susu seperti yogurt dan keju. Yogurt pada umumnya mengandung jumlah laktosa kurang dari setengah yang ada pada susu. Sedang keju sedikit mengandung laktosa. Yogurt yang baik juga harus mengandung 6 bakteri aktif hidup, khususnya Lactobacillus bulgarius, Streptococcus thermophilus, dan lactobacillus acidophilus. Bakteri-bakteri tersebut menggunakan susu sebagai media untuk memproduksi laktase dalam usus dan lambung, yang berguna mencegah atau mengurangi gejala intoleransi pada susu.
0 Respon Pada "Perbandingan/Perbedaan Antara Alergi Susu dan Intoleransi Laktosa"
Posting Komentar