Dalam sebuah pertemuan dengan seorang ustadz kondang, kami membahas mengenai sebuah buku yang berjudul Sistem Peraturan Hidup dalam Islam.
Dalam pembahasan tersebut, akhirnya saya menyimpulkan sendiri tentang negara Indonesia tercinta ini secara bebas tanpa beban. "Negara Gado-gado" memang saya pikir pantas sebagai julukan terhadap negara kita ini. Dimana kita dapat lihat dalam berbagai program Kenegeraan seperti dalam Bidang Pendidikan yang tengah menggencarkan program Wajib Belajar 9 Tahun namun di lain pihak komersialisasi pendidikan terjadi secara besar-besaran. Tidak dapat kita pungkiri lagi, biaya pendidikan di negara yang katanya negara makmur, gemah ripah loh jenawi ini, melambung tinggi sekali. Sehingga tidak jarang kita melihat anak-anak yang putus sekolah akibat orang tua mereka tak sanggup untuk membayar SPP yang tinggi atau bahkan buku panduan yang sangat mahal dengan berbagai doktrin dari pihak manajemen sekolah itu sendiri. Di berbagai pihak kita senantiasa mendengar adanya pengembangan dalam bidang pendidikan ini. Namun, apakah semua itu sudah dirasakan masyarakat secara total? atau hanya sebagai penutup mulut agar masyarakat kita ini tidak lagi berdemo untuk masalah yang dianggap sepele oleh para petinggi bangsa? entahlah...
Di bidang Ekonomi sendiri, dapat kita lihat dan perhatikan bagaimana pemerintah bersusah payah untuk dapat mengembangkan Ekonomi Koperasi. Namun, di lain pihak proses konglomerasi dan privatisasi sumber daya alam yang menentukan hajat hidup orang banyak semakin gencar dan meraja lela. Kini, pertanyaan besar akan timbul di benak masyarakat kita, Apa sieh yang sedang dipikirkan oleh para epjabat negara berkaitan dengan ekonomi bangsa yang katanya menganut ekonomi kerakyatan ini? Apakah mungkin mereka hanya mencari keuntungan untuk diri pribadi saja? Atau...mereka benar-benar memikirkan kehidupan kita sebagai rakyat Indonesia yang membutuhkan orang yang sangat peduli terhadap kehidupan bangsa yang semakin porak poranda? Entahlah.... Semoga hal yang baik yang senantiasa menanti kita di kehidupan bangsa yang akan datang....
Sahabat koe.... dimanapun berada.....
Mari buktikan pada dunia bahwa sebutan untuk "Negara Gado-gado" itu tak pantas bagi kita. Wujudkan dengan sesuatu yang positif. Para Petinggi Bangsa yang saya hormati, terus berjuang untuk lebih peduli lagi pada kepentingan hajat hidup orang banyak jangan terpengaruh dan mementingkan sebagian golongan saja, karena hal demikian akan menyebabkan perpecahan di tubuh Bangsa Tercinta ini. Pertimbangkan lebih matang segala bentuk perjanjian dengan pihak swasta dalam negeri ataupun asing. Jadikanlah kepentingan rakyat sebagai pertimbangan utama. Bukan kepentingan individu atau golongan semata.....
Akhirnya, "SM@Ng@t TeRuS PeMimPin B@nGs@ koE".
Oleh : ???
Dalam pembahasan tersebut, akhirnya saya menyimpulkan sendiri tentang negara Indonesia tercinta ini secara bebas tanpa beban. "Negara Gado-gado" memang saya pikir pantas sebagai julukan terhadap negara kita ini. Dimana kita dapat lihat dalam berbagai program Kenegeraan seperti dalam Bidang Pendidikan yang tengah menggencarkan program Wajib Belajar 9 Tahun namun di lain pihak komersialisasi pendidikan terjadi secara besar-besaran. Tidak dapat kita pungkiri lagi, biaya pendidikan di negara yang katanya negara makmur, gemah ripah loh jenawi ini, melambung tinggi sekali. Sehingga tidak jarang kita melihat anak-anak yang putus sekolah akibat orang tua mereka tak sanggup untuk membayar SPP yang tinggi atau bahkan buku panduan yang sangat mahal dengan berbagai doktrin dari pihak manajemen sekolah itu sendiri. Di berbagai pihak kita senantiasa mendengar adanya pengembangan dalam bidang pendidikan ini. Namun, apakah semua itu sudah dirasakan masyarakat secara total? atau hanya sebagai penutup mulut agar masyarakat kita ini tidak lagi berdemo untuk masalah yang dianggap sepele oleh para petinggi bangsa? entahlah...
Di bidang Ekonomi sendiri, dapat kita lihat dan perhatikan bagaimana pemerintah bersusah payah untuk dapat mengembangkan Ekonomi Koperasi. Namun, di lain pihak proses konglomerasi dan privatisasi sumber daya alam yang menentukan hajat hidup orang banyak semakin gencar dan meraja lela. Kini, pertanyaan besar akan timbul di benak masyarakat kita, Apa sieh yang sedang dipikirkan oleh para epjabat negara berkaitan dengan ekonomi bangsa yang katanya menganut ekonomi kerakyatan ini? Apakah mungkin mereka hanya mencari keuntungan untuk diri pribadi saja? Atau...mereka benar-benar memikirkan kehidupan kita sebagai rakyat Indonesia yang membutuhkan orang yang sangat peduli terhadap kehidupan bangsa yang semakin porak poranda? Entahlah.... Semoga hal yang baik yang senantiasa menanti kita di kehidupan bangsa yang akan datang....
Sahabat koe.... dimanapun berada.....
Mari buktikan pada dunia bahwa sebutan untuk "Negara Gado-gado" itu tak pantas bagi kita. Wujudkan dengan sesuatu yang positif. Para Petinggi Bangsa yang saya hormati, terus berjuang untuk lebih peduli lagi pada kepentingan hajat hidup orang banyak jangan terpengaruh dan mementingkan sebagian golongan saja, karena hal demikian akan menyebabkan perpecahan di tubuh Bangsa Tercinta ini. Pertimbangkan lebih matang segala bentuk perjanjian dengan pihak swasta dalam negeri ataupun asing. Jadikanlah kepentingan rakyat sebagai pertimbangan utama. Bukan kepentingan individu atau golongan semata.....
Akhirnya, "SM@Ng@t TeRuS PeMimPin B@nGs@ koE".
Oleh : ???
0 Respon Pada "Negaraku Indonesia Negara Gado-Gado Dan Kepentingan Rakyat Adalah Yang Paling Utama"
Posting Komentar