Wahai anakku,
Tahukah engkau bahwa Allah, Tuhannya Umat Islam telah memberikan dua buah anugerah yang paling besar untuk setiap orang. Bahkan tidak sekedar paling besar, tetapi juga merupakan anugerah paling dahsyat.
Anugerah yang pertama adalah anugerah yang berupa akal. Anugerah akal inilah yang menjadi pembeda antara manusia dengan makhluk-makhluk tuhan yang lainnya yang ada dimuka bumi ini. Dapat kita bayangkan apa jadinya apabila manusia itu tak berakal. Dengan akalnya, manusia mampu menyeberangi samudera yang sangat luas sekalipun. Degan akalnya, manusia mampu menjelajah ruang angkasa, bahkan sampai ke bulan, walaupun manusia tak bersayap. Dengan akalnya, manusia mampu, mampu, mampu berbuat apa saja sekehendak hatinya. Pendek kata, dengan akalnya manusia mampu mencukupi semua hajat hidupnya, baik yang dibutuhkannya maupun yang diinginkannya.
Mari kita perhatikan, adakah yang tidak bisa dilakukan oleh manusia untuk memenuhi hajat hidupnya? Dengan akalnya, manusia mampu menjelma menjadi makhluk tuhan yang sangat mengagumkan dan benar-benar menjadi penguasa di bumi tanpa bisa ditandingi oleh makhluk-makhluk yang lain. Dan hasil dari olah akal manusia yang telah dicapai oleh manusia pada saat ini, yang tentunya amat sangat menakjubkan dan mencengangkan, belumlah merupakan puncak dari peradaban manusia dan masih belum seberapa apabila dibandingkan dengan apa yang pernah diraih oleh leluhur kita sebelumnya.
Wahai anakku,
Engkaupun harus tahu bahwa kebutuhan manusia tidak semuanya berupa materi saja, tetapi ada juga yang berupa immateri. Keingintahuan manusia tidak terbatas hanya kepada hal-hal yang bersifat phisik saja, tetapi angan-angan manusia juga merambah kepada sesuatu yang bernuansa metaphisik. Kehidupan manusia tidak hanya berhenti sampai di dunia saja, tetapi nanti sesudah matinya, manusia pasti dihidupkan kembali untuk memperoleh imbalan atas apa yang telah diperbuatnya semasa dia hidup di dunia.
Wahai anakku,
Untuk kebutuhan-kebutuhan yang bersifat immateri dan kebutuhan-kebutuhan yang bersifat metaphisik inilah, sekali lagi Allah, Tuhannya Umat Islam, memberikan satu anugerah yang maha besar kepada umat manusia dan sangat mengagumkan pula, yaitu yang berupa Al Quran. Al Quran inilah yang apabila bersinergi dengan akal manusia, maka akan menghsilkan budidaya manusia yang tak akan tertandingi oleh kekuatan apapun yang dimiliki oleh manusia. Perpaduan antara akal dan Al Quran akan membawa manusia kepada puncak peradabannya yang sangat mengagumkan yang akan membawanya ke suatu tempat yang semestinya ditempati oleh manusia, baik di dunia maupun di akhirat kelak.
Wahai anakku,
Bukti bahwa perpaduan antara akal dan Al Quran, telah ditampilkan oleh seorang arab yang bernama Muhammad. Dengan memadukan akal dan Al Quran, Muhammad seorang yatim piatu yang butahuruf (tidak berpendidikan formal) mampu menjelma menjadi sosok manusia yang dikagumi oleh para sahabatnya, disegani dan ditakuti oleh seluruh musuh-musuhnya. Dengan memadukan akal dan Al Quran, Muhammad yang butahuruf mampu menjelma menjadi seorang Pemimpin Negara dan Pemimpin Umat yang sangat dihormati dan ditaati oleh semua yang dipimpinnya. Dengan memadukan akal dan Al Quran, Muhammad berhasil menjadi seorang Nabi dan Utusan Allah Tuhannya Umat Islam yang bergelar Sholallahu Alaihi Wassalaam.
Dengan memadukan akal dan Al Quran, Nabi Muhammad SAW berhasil menginjakkan kakinya ditempat yang mahatinggi dan mahasuci, yaitu Sideratul Muntaha yang mana tempat itu belum pernah dikunjungi oleh malaikat sekalipun. Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar walillaahil Hamd.
Wahai anakku,
Bila engkau ingin menjadi orang yang terhormat di dunia dan di akhirat, bila engkau ingin bahagia di dunia dan di akhirat, maka tiada jalan yang lain lagi kecuali engkau harus memadukan akalmu dengan Al Quran. Semoga engkau mau memahami nasihat ini. Amien, amien, yaa Robbal Alamaien.
Tahukah engkau bahwa Allah, Tuhannya Umat Islam telah memberikan dua buah anugerah yang paling besar untuk setiap orang. Bahkan tidak sekedar paling besar, tetapi juga merupakan anugerah paling dahsyat.
Anugerah yang pertama adalah anugerah yang berupa akal. Anugerah akal inilah yang menjadi pembeda antara manusia dengan makhluk-makhluk tuhan yang lainnya yang ada dimuka bumi ini. Dapat kita bayangkan apa jadinya apabila manusia itu tak berakal. Dengan akalnya, manusia mampu menyeberangi samudera yang sangat luas sekalipun. Degan akalnya, manusia mampu menjelajah ruang angkasa, bahkan sampai ke bulan, walaupun manusia tak bersayap. Dengan akalnya, manusia mampu, mampu, mampu berbuat apa saja sekehendak hatinya. Pendek kata, dengan akalnya manusia mampu mencukupi semua hajat hidupnya, baik yang dibutuhkannya maupun yang diinginkannya.
Mari kita perhatikan, adakah yang tidak bisa dilakukan oleh manusia untuk memenuhi hajat hidupnya? Dengan akalnya, manusia mampu menjelma menjadi makhluk tuhan yang sangat mengagumkan dan benar-benar menjadi penguasa di bumi tanpa bisa ditandingi oleh makhluk-makhluk yang lain. Dan hasil dari olah akal manusia yang telah dicapai oleh manusia pada saat ini, yang tentunya amat sangat menakjubkan dan mencengangkan, belumlah merupakan puncak dari peradaban manusia dan masih belum seberapa apabila dibandingkan dengan apa yang pernah diraih oleh leluhur kita sebelumnya.
Wahai anakku,
Engkaupun harus tahu bahwa kebutuhan manusia tidak semuanya berupa materi saja, tetapi ada juga yang berupa immateri. Keingintahuan manusia tidak terbatas hanya kepada hal-hal yang bersifat phisik saja, tetapi angan-angan manusia juga merambah kepada sesuatu yang bernuansa metaphisik. Kehidupan manusia tidak hanya berhenti sampai di dunia saja, tetapi nanti sesudah matinya, manusia pasti dihidupkan kembali untuk memperoleh imbalan atas apa yang telah diperbuatnya semasa dia hidup di dunia.
Wahai anakku,
Untuk kebutuhan-kebutuhan yang bersifat immateri dan kebutuhan-kebutuhan yang bersifat metaphisik inilah, sekali lagi Allah, Tuhannya Umat Islam, memberikan satu anugerah yang maha besar kepada umat manusia dan sangat mengagumkan pula, yaitu yang berupa Al Quran. Al Quran inilah yang apabila bersinergi dengan akal manusia, maka akan menghsilkan budidaya manusia yang tak akan tertandingi oleh kekuatan apapun yang dimiliki oleh manusia. Perpaduan antara akal dan Al Quran akan membawa manusia kepada puncak peradabannya yang sangat mengagumkan yang akan membawanya ke suatu tempat yang semestinya ditempati oleh manusia, baik di dunia maupun di akhirat kelak.
Wahai anakku,
Bukti bahwa perpaduan antara akal dan Al Quran, telah ditampilkan oleh seorang arab yang bernama Muhammad. Dengan memadukan akal dan Al Quran, Muhammad seorang yatim piatu yang butahuruf (tidak berpendidikan formal) mampu menjelma menjadi sosok manusia yang dikagumi oleh para sahabatnya, disegani dan ditakuti oleh seluruh musuh-musuhnya. Dengan memadukan akal dan Al Quran, Muhammad yang butahuruf mampu menjelma menjadi seorang Pemimpin Negara dan Pemimpin Umat yang sangat dihormati dan ditaati oleh semua yang dipimpinnya. Dengan memadukan akal dan Al Quran, Muhammad berhasil menjadi seorang Nabi dan Utusan Allah Tuhannya Umat Islam yang bergelar Sholallahu Alaihi Wassalaam.
Dengan memadukan akal dan Al Quran, Nabi Muhammad SAW berhasil menginjakkan kakinya ditempat yang mahatinggi dan mahasuci, yaitu Sideratul Muntaha yang mana tempat itu belum pernah dikunjungi oleh malaikat sekalipun. Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar walillaahil Hamd.
Wahai anakku,
Bila engkau ingin menjadi orang yang terhormat di dunia dan di akhirat, bila engkau ingin bahagia di dunia dan di akhirat, maka tiada jalan yang lain lagi kecuali engkau harus memadukan akalmu dengan Al Quran. Semoga engkau mau memahami nasihat ini. Amien, amien, yaa Robbal Alamaien.
0 Respon Pada "Nasihat Untuk Anakku (Anugerah Paling Besar) Paduan Akal & Al-Qur'an - Agama Islam"
Posting Komentar