Rakyat Negara Kesatuan Republik Indonesia sudah lelah rasanya terus menerus bergantung pada pemerintah yang di dalamnya banyak sekali oknum-oknum jahat yang lebih senang apabila hanya dirinya sendiri dan golongannya yang sejahtera, adil, makmur dan sentosa. Jika rakyat mau senang mereka harus bangkit menjadi rakyat yang mandiri seolah-olah pemerintah itu tidak ada dan tidak penting.
Memang benar bahwa wakil rakyat yang bisa membawa perubahan negara ini dipilih langsung oleh rakyat. Akan tetapi dengan kondisi kemiskinan dan kebodohan yang masih menjerat sudah pasti pilihan rakyat lebih besar kemungkinan untuk salah memilih wakil-wakilnya di dewan yang terhormat. Jadi tidak salah jika rakyat harus mewakili dirinya sendiri jika ingin maju, cerdas dan sejahtera.
Para elit yang dipercaya untuk menduduki jabatan-jabatan strategis dirasa gagal membawa bangsa ini menuju perubahan yang jauh lebih baik. Ibaratnya jika kita menunjuk monyet-monyet topeng monyet sebagai pejabat tinggi pun hasilnya tidak akan jauh berbeda hasil pencapaiannya. Daripada penjahat atau orang biasa yang ditunjuk jadi pimpinan negara lebih baik monyet saja yang jadi, karena lebih mudah dan murah dalam merawatnya dan tidak akan merugikan negara dan rakyat dengan kkn (korupsi, kolusi dan nepotisme).
Untuk berubah maju dengan cepat, rakyat harus bersatu padu dengan dipimpin oleh orang yang baik bukan penjahat munafik. Dari situ rakyat bergotong royong secara masal dalam mengumpulkan dana dan tenaga untuk membangun fasilitas bersama. Misalnya sekolah dengan sistem pendidikan yang modern dan efektif mencerdaskan anak-anak serta orang dewasa, fasilitas kesehatan seperti di singapura, sistem uang dinar dirham, media massa independen bebas kepentingan, pertanian super modern intensif, perusahaan bisnis besar tingkat internasional, dan lain-lain.
Yang pasti semuanya harus murah atau gratis sehingga mudah untuk diakses semua kalangan masyarakat. Dengan begitu rakyat akan mudah untuk mengembangkan dirinya menjadi cerdas, kreatif, beriman bertakwa, inovatif, kritis, peduli sesama, dan lain sebagainya. KKN, kapitalisme, premanisme, markus, ahteisme, hedonisme, dan lain-lain telah menjadi biang kerok hancurnya bangsa kita. Rakyat selalu dijadikan korban terus hidup sengsara jika selalu menggantungkan hidup kepada pemerintah.
Jika rakyat cerdas, sehat, sejahtera dan makmur, maka dalam jangka panjang akan mempengaruhi pemerintah. Politikus busuk tak akan dipilih lagi karena rakyat yang sudah cerdas bisa membedakan mana yang sampah dan mana yang bukan. Orang-orang baik yang tadinya tidak mau main politik jadi mau. Kedaulatan negara indonesia ada di tangan rakyat. Jika semua rakyat bersatu, maka bila mau menggulingkan presiden payah diganti monyet pun bisa-bisa saja.
Intinya adalah persatuan rakyat indonesia. Tanpa bersatu tidak mungkin rakyat kecil bisa melepaskan diri dari belenggu penguasa. Rakyat bukan budak, dan pemerintah tidak bisa semena-mena terhadap rakyat. Maka dari itu lupakan perbedaan, dan mulai bergotong-royong membangun bangsa dengan keringat sendiri. Jangan mudah percaya dan menggantungkan nasib hidup kita pada pihak yang salah. Ayo bangkitlah rakyat indonesia.
Memang benar bahwa wakil rakyat yang bisa membawa perubahan negara ini dipilih langsung oleh rakyat. Akan tetapi dengan kondisi kemiskinan dan kebodohan yang masih menjerat sudah pasti pilihan rakyat lebih besar kemungkinan untuk salah memilih wakil-wakilnya di dewan yang terhormat. Jadi tidak salah jika rakyat harus mewakili dirinya sendiri jika ingin maju, cerdas dan sejahtera.
Para elit yang dipercaya untuk menduduki jabatan-jabatan strategis dirasa gagal membawa bangsa ini menuju perubahan yang jauh lebih baik. Ibaratnya jika kita menunjuk monyet-monyet topeng monyet sebagai pejabat tinggi pun hasilnya tidak akan jauh berbeda hasil pencapaiannya. Daripada penjahat atau orang biasa yang ditunjuk jadi pimpinan negara lebih baik monyet saja yang jadi, karena lebih mudah dan murah dalam merawatnya dan tidak akan merugikan negara dan rakyat dengan kkn (korupsi, kolusi dan nepotisme).
Untuk berubah maju dengan cepat, rakyat harus bersatu padu dengan dipimpin oleh orang yang baik bukan penjahat munafik. Dari situ rakyat bergotong royong secara masal dalam mengumpulkan dana dan tenaga untuk membangun fasilitas bersama. Misalnya sekolah dengan sistem pendidikan yang modern dan efektif mencerdaskan anak-anak serta orang dewasa, fasilitas kesehatan seperti di singapura, sistem uang dinar dirham, media massa independen bebas kepentingan, pertanian super modern intensif, perusahaan bisnis besar tingkat internasional, dan lain-lain.
Yang pasti semuanya harus murah atau gratis sehingga mudah untuk diakses semua kalangan masyarakat. Dengan begitu rakyat akan mudah untuk mengembangkan dirinya menjadi cerdas, kreatif, beriman bertakwa, inovatif, kritis, peduli sesama, dan lain sebagainya. KKN, kapitalisme, premanisme, markus, ahteisme, hedonisme, dan lain-lain telah menjadi biang kerok hancurnya bangsa kita. Rakyat selalu dijadikan korban terus hidup sengsara jika selalu menggantungkan hidup kepada pemerintah.
Jika rakyat cerdas, sehat, sejahtera dan makmur, maka dalam jangka panjang akan mempengaruhi pemerintah. Politikus busuk tak akan dipilih lagi karena rakyat yang sudah cerdas bisa membedakan mana yang sampah dan mana yang bukan. Orang-orang baik yang tadinya tidak mau main politik jadi mau. Kedaulatan negara indonesia ada di tangan rakyat. Jika semua rakyat bersatu, maka bila mau menggulingkan presiden payah diganti monyet pun bisa-bisa saja.
Intinya adalah persatuan rakyat indonesia. Tanpa bersatu tidak mungkin rakyat kecil bisa melepaskan diri dari belenggu penguasa. Rakyat bukan budak, dan pemerintah tidak bisa semena-mena terhadap rakyat. Maka dari itu lupakan perbedaan, dan mulai bergotong-royong membangun bangsa dengan keringat sendiri. Jangan mudah percaya dan menggantungkan nasib hidup kita pada pihak yang salah. Ayo bangkitlah rakyat indonesia.
0 Respon Pada "Menjadikan Rakyat Makmur Sejahtera Mandiri Tanpa Bantuan Pemerintah"
Posting Komentar