Penyakit radang sendi ini sudah dikenal sejak 2000 tahun lalu, dan menjadi salah satu penyakit tertua yang dikenal manusia. Pada zaman Hippocrates, penyakit ini dikenal sebagai penyakit para raja (The disease of kings), karena biasanya penyakit ini terjadi pada kalangan istana, bangsawan & keluarga kaya. Penyakit ini di sebabkan oleh kebiasaan mengkonsumsi makanan dan minuman enak, mahal dan eksklusif. Terutama orang dengan gaya hidup banyak duduk kurang beraktivitas, serta penggemar makanan yang tinggi lemak, protein dan gula.
Gout adalah jenis penyakit artritis yang di sebabkan meningkatnya kadar asam urat dalam darah dan urin. Kadar asam urat yang tinggi akan membentuk timbunan kristal berupa garam urat (monosodium urat) di persendian yang menyebabkan peradangan sendi. Hal ini di cirikan / ditandai dengan kulit yang membengkak dan serangan rasa nyeri yang tiba-tiba pada lutut, jari kaki, tangan siku, pergelangan kaki dan tangan. Seperti pada saat bangun tidur ibu jari dan pergelangan kaki terasa terbakar, sakit dan bengkak.
Tingginya kadar asam urat dalam darah disebabkan oleh metabolisme purin (substansi organik dalam makanan, terutama sumber protein) yang abnormal di dalam tubuh. Gout di sebabkan oleh peningkatan kadar asam urat yang berlebihan dalam darah (hyperuricaemia). Tingginya asupan purin dari makanan, dan ginjal gagal membuang asam urat lewat urine. Lebih parah lagi jika penimbunan terjadi dalam ginjal, karena akan membentuk batu ginjal dari kristal asam urat.
Oleh karena itu salah satu cara agar terhindar dari gout adalah dengan menjaga kadar asam urat dalam darah tetap normal, yaitu 5-7 mg/dl. Batasan tertinggi bagi pria adalah 6,5 mg/dl, sedangkan untuk wanita 5,5 mg/dl, jika melebihi batas ini biasanya akan terjadi pengkristalan.
Makanan tinggi purin dan protein terbukti sebagai penyebab meningkatnya resiko gout. Dari hasil penelitian Dr. Hyon H Choi selama 12 tahun, menunjukan bahwa orang yang banyak mengkonsumsi daging merah memiliki resiko 40% lebih tinggi mengalami gout di banding orang yang sedikit mengkonsumsi daging. Sedangkan orang yang banyak makan seafood memiliki resiko 50% lebih tinggi mengalami gout. Daging merah dan makanan laut merupakan sumber protein alami yang kaya akan purin.
Pola Diet Yang Sesuai Bagi Penderita Asam Urat Harus Memenuhi persyaratan sebagai berikut :
1. Hindari Makanan Tinggi Lemak
Lemak dapat menghambat pengeluaran asam urat melalui urine. Konsumsi makanan yang di goreng, bersantan, margarin dan mentega sebaiknya di hindari. Konsumsi lemak sebaiknya dibatasi sebanyak 15 % dari total kalori yang di konsumsi dalam sehari.
2. Batasi Asupan Purin
Jika terjadi pembengkakan dan nyeri sendi, maka penderita gout harus melakukan diet bebas purin. Menu makanan sehari-hari biasanya mengandung 600-1000 mg purin/hari. Bagi penderita asam urat harus di batasi hanya sekitar 100-150 mg purin/hari. Menurut kadar kandungan purin, jenis makanan bisa dibedakan menjadi 3 kelompok :
• Kelompol I
Kadar Purin Tinggi (100-1000mg purin/100mg bahan pangan), Sebaiknya dihindari, seperti otak, hati, jantung, ginjal, Jeroan, ekstrak daging/kaldu, bebek, burung dara, sarden, makarel, remis, kerang, ikan teri, alkohol, ragi, (makanan yang diawetkan).
• Kelompok II
Kadar Purin Sedang (50-100 mg purin/100mg bahan pangan), Konsumsi dibatasi maksimal 50-75 gram, seperti daging sapi, ayam, ikan, udang, kacang-kacangan kering dan hasil olahannya, seperti tahu, tempe, asparagus, bayam, daun singkong, kembang kol, kangkung, daun dan buah melinjo, buncis, kapri, jamur.
• Kelompok III
Kadar Purin Rendah (0-<50 mg purin/100mg bahan pangan), Dapat dimakan setiap hari, seperti nasi, singkong, jagung, roti whole wheat, mie, susu low fat, telur, buah-buahan (kecuali durian & alpukat), dan sayuran (kecuali sayuran dalam kelompok II).
3. Makanan Pembentuk Asam
Beberapa jenis makanan bersifat alkali (basa) terhadap sistem penyaringan ginjal dan ada juga yang bersifat asam. Proses pengeluaran asam urat akan meningkat bila urine berada dalam kondisi alkali dan sebaliknya akan menurun bila urine dalam kondisi asam. Urine memiliki pH netral 7, dan jika pH nya turun dibawah 6, maka pengeluaran asam urat akan berkurang hingga 50 %.
4. Banyak-Banyak Minum Air Setiap Hari
Mengkonsumsi cairan yang tinggi dapat membantu membuang asam urat melalui urine. Oleh karena itu anda disarankan untuk minum air minimal 2,5 liter / 10 gelas sehari. Cairan juga bisa diperoleh melalui buah-buahan segar yang mengandung banyak air, seperti semangka, melon, blewah, nanas, belimbing manis dan jambu air. Selain buah-buahan tersebut, buah-buahan yang lain juga boleh dikonsumsi karena sangat sedikit mengandung purin. Buah-buahan yang harus dihindari adalah alpukat dan durian, karena keduanya mempunyai kandungan lemak yang tinggi.
5. Konsumsi Makanan dan Minuman Yang Mengandung Karbohidrat Kompleks
Karbohidrat kompleks seperti nasi beras merah, singkong, roti whole wheat, oats, ubi, buah dan sayur-sayuran sangat baik dikonsumsi oleh penderita gangguan asam urat karena akan meningkatkan pengeluaran asam urat melalui urine. Konsumsi karbohidrat kompleks ini minimal 100gr setiap hari. Gula pasir, permen, gulali dan sirup sebaiknya dihindari karena termasuk karbohidrat sederhana, terutama gula yang diproses (refined carbohydrate) yang dapat dengan mudah meningkatkan kadar asam urat dalam darah.
6. Makan Makanan Sumber Antioksidan
Makanan tinggi vitamin C (termasuk salah satu antioksidan) misalnya paprika merah, kol merah, tomat, jeruk, strobery, cery dan lain-lain. Vitamin C adalah antioksidan yang dapat membantu mengurangi inflamasi dan dapat membantu menurunkan kadar asam urat. Buah-buahan jenis beri, misalnya ceri, strowbery, bluebery dan buah jenis beri lainnya kaya akan anthocyanidin dan flavonoid. Konsumsi 250 gran buah beri segar setiap hari dapat membantu menurunkan kadar asam urat. Antioksidan dalam buah jenis beri akan menguatkan sendi dan otot, serta mencegah pembentukan histamin dan prostaglandin penyebab nyeri sendi.
7. Batasi Makanan dan Minuman Pangan Sumber Protein
Protein terutama yang berasal dari makanan hewan-hewani dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah. Asam amino dari makanan tinggi protein akan menghambat pengeluaran asam urat melalui ginjal. Batas konsumsi makanan sumber protein hewani dan mengandung purin dalam jumlah yang tinggi, misalnya hati, ginjal, otak, paru dan limpa. Asupan protein yang dianjurkan bagi penderita gangguan asam urat adalah sebesar 50-70 gram perhari atau 0,8-1 gr/kg berat badan/hari. Sumber protein yang disarankan adalah protein nabati, susu, keju dan telur.
8. Tidak Makan dan Minum Mengandung Alkohol (Minuman Keras)
Penelitian menunjukan bahwa kadar asam urat orang yang mengkonsumsi alkohol lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak mengkonsumsi alkohol. Hal ini dikarenakan alkohol meningkatkan kadar asam laktat plasma. Asam laktat ini akan menghambat pengeluaran asam urat dari dalam tubuh lewat urine oleh ginjal. Mengkonsumsi alkohol juga meningkatkan produksi asam urat. Hindari makanan dan minuman beralkohol, tape, brem dan durian. Konsumsi alkohol dibatasi hanya 1-3 kali seminggu bagi yang masih nekat mengonsumsinya.
9. Pertahankan Berat Badan Ideal
Turunkan berat badan jika anda mengalami kelebihan berat badan. Obesitas akan meningkatkan produksi asam urat. Tapi jangan melakukan diet penurunan berat badan yang ekstrem. Asupan kalori yang terlalu sedikit juga bisa meningkatkan kadar asam urat, karena adanya produksi senyawa keton yang akan mengurangi pengeluaran asam urat melalui urine.
Selamat menjalankan pola makan dan minum yang sehat agar terbebas dari gangguan kesehatan / penyakit seperti asam urat (gout). Selain itu jangan lupa untuk menjalankan pola hidup sehat mulai dari sekarang dan seterusnya agar tubuh kita sehat selalu.
Gout adalah jenis penyakit artritis yang di sebabkan meningkatnya kadar asam urat dalam darah dan urin. Kadar asam urat yang tinggi akan membentuk timbunan kristal berupa garam urat (monosodium urat) di persendian yang menyebabkan peradangan sendi. Hal ini di cirikan / ditandai dengan kulit yang membengkak dan serangan rasa nyeri yang tiba-tiba pada lutut, jari kaki, tangan siku, pergelangan kaki dan tangan. Seperti pada saat bangun tidur ibu jari dan pergelangan kaki terasa terbakar, sakit dan bengkak.
Tingginya kadar asam urat dalam darah disebabkan oleh metabolisme purin (substansi organik dalam makanan, terutama sumber protein) yang abnormal di dalam tubuh. Gout di sebabkan oleh peningkatan kadar asam urat yang berlebihan dalam darah (hyperuricaemia). Tingginya asupan purin dari makanan, dan ginjal gagal membuang asam urat lewat urine. Lebih parah lagi jika penimbunan terjadi dalam ginjal, karena akan membentuk batu ginjal dari kristal asam urat.
Oleh karena itu salah satu cara agar terhindar dari gout adalah dengan menjaga kadar asam urat dalam darah tetap normal, yaitu 5-7 mg/dl. Batasan tertinggi bagi pria adalah 6,5 mg/dl, sedangkan untuk wanita 5,5 mg/dl, jika melebihi batas ini biasanya akan terjadi pengkristalan.
Makanan tinggi purin dan protein terbukti sebagai penyebab meningkatnya resiko gout. Dari hasil penelitian Dr. Hyon H Choi selama 12 tahun, menunjukan bahwa orang yang banyak mengkonsumsi daging merah memiliki resiko 40% lebih tinggi mengalami gout di banding orang yang sedikit mengkonsumsi daging. Sedangkan orang yang banyak makan seafood memiliki resiko 50% lebih tinggi mengalami gout. Daging merah dan makanan laut merupakan sumber protein alami yang kaya akan purin.
Pola Diet Yang Sesuai Bagi Penderita Asam Urat Harus Memenuhi persyaratan sebagai berikut :
1. Hindari Makanan Tinggi Lemak
Lemak dapat menghambat pengeluaran asam urat melalui urine. Konsumsi makanan yang di goreng, bersantan, margarin dan mentega sebaiknya di hindari. Konsumsi lemak sebaiknya dibatasi sebanyak 15 % dari total kalori yang di konsumsi dalam sehari.
2. Batasi Asupan Purin
Jika terjadi pembengkakan dan nyeri sendi, maka penderita gout harus melakukan diet bebas purin. Menu makanan sehari-hari biasanya mengandung 600-1000 mg purin/hari. Bagi penderita asam urat harus di batasi hanya sekitar 100-150 mg purin/hari. Menurut kadar kandungan purin, jenis makanan bisa dibedakan menjadi 3 kelompok :
• Kelompol I
Kadar Purin Tinggi (100-1000mg purin/100mg bahan pangan), Sebaiknya dihindari, seperti otak, hati, jantung, ginjal, Jeroan, ekstrak daging/kaldu, bebek, burung dara, sarden, makarel, remis, kerang, ikan teri, alkohol, ragi, (makanan yang diawetkan).
• Kelompok II
Kadar Purin Sedang (50-100 mg purin/100mg bahan pangan), Konsumsi dibatasi maksimal 50-75 gram, seperti daging sapi, ayam, ikan, udang, kacang-kacangan kering dan hasil olahannya, seperti tahu, tempe, asparagus, bayam, daun singkong, kembang kol, kangkung, daun dan buah melinjo, buncis, kapri, jamur.
• Kelompok III
Kadar Purin Rendah (0-<50 mg purin/100mg bahan pangan), Dapat dimakan setiap hari, seperti nasi, singkong, jagung, roti whole wheat, mie, susu low fat, telur, buah-buahan (kecuali durian & alpukat), dan sayuran (kecuali sayuran dalam kelompok II).
3. Makanan Pembentuk Asam
Beberapa jenis makanan bersifat alkali (basa) terhadap sistem penyaringan ginjal dan ada juga yang bersifat asam. Proses pengeluaran asam urat akan meningkat bila urine berada dalam kondisi alkali dan sebaliknya akan menurun bila urine dalam kondisi asam. Urine memiliki pH netral 7, dan jika pH nya turun dibawah 6, maka pengeluaran asam urat akan berkurang hingga 50 %.
4. Banyak-Banyak Minum Air Setiap Hari
Mengkonsumsi cairan yang tinggi dapat membantu membuang asam urat melalui urine. Oleh karena itu anda disarankan untuk minum air minimal 2,5 liter / 10 gelas sehari. Cairan juga bisa diperoleh melalui buah-buahan segar yang mengandung banyak air, seperti semangka, melon, blewah, nanas, belimbing manis dan jambu air. Selain buah-buahan tersebut, buah-buahan yang lain juga boleh dikonsumsi karena sangat sedikit mengandung purin. Buah-buahan yang harus dihindari adalah alpukat dan durian, karena keduanya mempunyai kandungan lemak yang tinggi.
5. Konsumsi Makanan dan Minuman Yang Mengandung Karbohidrat Kompleks
Karbohidrat kompleks seperti nasi beras merah, singkong, roti whole wheat, oats, ubi, buah dan sayur-sayuran sangat baik dikonsumsi oleh penderita gangguan asam urat karena akan meningkatkan pengeluaran asam urat melalui urine. Konsumsi karbohidrat kompleks ini minimal 100gr setiap hari. Gula pasir, permen, gulali dan sirup sebaiknya dihindari karena termasuk karbohidrat sederhana, terutama gula yang diproses (refined carbohydrate) yang dapat dengan mudah meningkatkan kadar asam urat dalam darah.
6. Makan Makanan Sumber Antioksidan
Makanan tinggi vitamin C (termasuk salah satu antioksidan) misalnya paprika merah, kol merah, tomat, jeruk, strobery, cery dan lain-lain. Vitamin C adalah antioksidan yang dapat membantu mengurangi inflamasi dan dapat membantu menurunkan kadar asam urat. Buah-buahan jenis beri, misalnya ceri, strowbery, bluebery dan buah jenis beri lainnya kaya akan anthocyanidin dan flavonoid. Konsumsi 250 gran buah beri segar setiap hari dapat membantu menurunkan kadar asam urat. Antioksidan dalam buah jenis beri akan menguatkan sendi dan otot, serta mencegah pembentukan histamin dan prostaglandin penyebab nyeri sendi.
7. Batasi Makanan dan Minuman Pangan Sumber Protein
Protein terutama yang berasal dari makanan hewan-hewani dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah. Asam amino dari makanan tinggi protein akan menghambat pengeluaran asam urat melalui ginjal. Batas konsumsi makanan sumber protein hewani dan mengandung purin dalam jumlah yang tinggi, misalnya hati, ginjal, otak, paru dan limpa. Asupan protein yang dianjurkan bagi penderita gangguan asam urat adalah sebesar 50-70 gram perhari atau 0,8-1 gr/kg berat badan/hari. Sumber protein yang disarankan adalah protein nabati, susu, keju dan telur.
8. Tidak Makan dan Minum Mengandung Alkohol (Minuman Keras)
Penelitian menunjukan bahwa kadar asam urat orang yang mengkonsumsi alkohol lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak mengkonsumsi alkohol. Hal ini dikarenakan alkohol meningkatkan kadar asam laktat plasma. Asam laktat ini akan menghambat pengeluaran asam urat dari dalam tubuh lewat urine oleh ginjal. Mengkonsumsi alkohol juga meningkatkan produksi asam urat. Hindari makanan dan minuman beralkohol, tape, brem dan durian. Konsumsi alkohol dibatasi hanya 1-3 kali seminggu bagi yang masih nekat mengonsumsinya.
9. Pertahankan Berat Badan Ideal
Turunkan berat badan jika anda mengalami kelebihan berat badan. Obesitas akan meningkatkan produksi asam urat. Tapi jangan melakukan diet penurunan berat badan yang ekstrem. Asupan kalori yang terlalu sedikit juga bisa meningkatkan kadar asam urat, karena adanya produksi senyawa keton yang akan mengurangi pengeluaran asam urat melalui urine.
Selamat menjalankan pola makan dan minum yang sehat agar terbebas dari gangguan kesehatan / penyakit seperti asam urat (gout). Selain itu jangan lupa untuk menjalankan pola hidup sehat mulai dari sekarang dan seterusnya agar tubuh kita sehat selalu.
0 Respon Pada "Mencegah & Bebas Penyakit Asam Urat (Gout) Dengan Pola Makan Minum Sehat"
Posting Komentar