Kota besar menyimpan berbagai masalah yang berdampak buruk bagi masyarakatnya. Permasalahan yang terjadi di kota besar menyebabkan berbagai masalah kejiwaan dan masalah kesehatan yang sangat serius serta memerlukan perhatian khusus dari kita semua. Kemampuan pemerintah daerah yang serba terbatas menjadikan permasalahan tersebut sebagai masalah kronis yang tidak jelas kapan bisa teratasi. Mungkin hanya hari kiamat sajalah yang bisa menyelesaikan masalah-masalah kota besar secara tuntas dalam waktu yang singkat.
Berbagai masalah kota besar seperti kota DKI Jakarta yang berdampak kepada Penduduknya :
1. Kemacetan Parah
Kurang berhasilnya pemerintah dalam membatasi kendaraan bermotor menyebabkan kemacetan yang parah. Kemacetan parah menghasilkan polusi udara yang super parah, pemborosan subsidi bahan bakar minyak, pemborosan subsidi pengobatan penyakit paru-paru dan kanker masyarakat, dan lain-lain. Pemerintah biasanya berdalih penerimaan pajak dari sektor kendaraan sangat tinggi, sehingga sangat penting bagi kegiatan operasional mereka. Walhasil semakin banyak kendaraan bermotor maka semakin senanglah pemerintah daerah walaupun masalah yang ditimbulkan sangatlah besar.
2. Polusi Udara
Kota besar sering mengalami cuaca berkabut di mana kabut tersebut terjadi akibat pencemaran udara oleh industri, kendaraan bermotor dan rumah tangga. Langit yang cerah menjadi redup akibat kontaminasi udara oleh kabut polusi yang parah. Kandungan polusi udara kota besar sangatlah mencengangkan, karena ternyata polusi udara di kota besar mampu menyebabkan berbagai penyakit serta gangguan kesehatan fatal yang mematikan. Walaupun tidak serta merta langsung menyebabkan gangguan kesehatan jangka pendek, namun dalam jangka panjang akan menyebabkan masalah kesehatan massal. Lagi-lagi pemerintah akan sangat merugi akibat harus mensubsidi biaya pengobatan masyarakatnya.
3. Kota yang Semakin Tenggelam
Kota-kota besar yang berada di dekat laut seperti Jakarta biasanya akan mengalami penurunan permukaan tanah akibat pemerintah yang kurang melakukan antisipasi jangka panjang. Daerah yang mengalami penurunan permukaan tanah sehingga daratannya berada di bawah permukaan laut ternyata cukup luas. Dalam jangka panjang masalah ini dapat membawa dampak yang sangat tidak baik karena, kota akan tenggelam oleh air laut.
4. Polusi Air
Air yang ada di kota-kota besar banyak yang tercemar, baik yang ada di dalam tanah maupun yang ada di atas permukaan tanah. Masyarakat kota yang gemar mengkonsumsi air minum dalam kemasan serta air minum isi ulang adalah bukti nyata bahwa kualitas air di suatu kota mengalami penurunan kualitas atau bahkan sama sekali tidak layak untuk dikonsumsi manusia. Pemerintah pusat dan daerah kurang berhasil mensterilkan bantaran kali / bantaran sungai serta mensterilkan limbah cair dan padat masuk ke aliran sungai. Akibatnya sungai dan laut yang ada di sekitar kota besar menjadi tempat sampah favorit bagi masyarakat dan pelaku industri.
5. Masyarakat Kumuh
Kekurangberhasilan pemerintah memberdayakan ekonomi masyarakat menengah ke bawah secara cepat dan massal menyebabkan masalah kekumuhan. Di dalam ruang lingkup kota besar yang megah menyimpan kantong-kantong pemukiman kumuh padat penduduk yang padat pula dengan permasalahannya. Kekumuhan masyarakat ini secara langsung dan tidak langsung akan memberikan pengaruh kepada masyarakat yang baik. Apabila pemerintah rela menganggarkan banyak biaya untuk merelokasi secara baik-baik tempat-tempat yang kumuh maka masalah ini mungkin dapat teratasi dengan baik.
6. Budaya Maksiat
Masyarakat yang membiarkan maksiat merajalela adalah masyarakat yang sakit. Bertebarnya tempat-tempat pelacuran, tempat mabuk-mabukan, tempat judi, dan lain sebagainya dapat menyebabkan penurunan moral masyarakat kota. Belum lagi budaya masyarakat yang mengagungkan materi, kemolekan aurat tubuh, syahwat, demokrasi yang tidak sesuai syariat agama, media massa sekuler kapitalistik, dan lain sebagainya turut memperparah moralitas masyarakat kota-kota besar.
Secara umum kota-kota besar yang gagal mengatasi berbagai masalah yang ada, tidaklah layak untuk dijadikan tempat tinggal maupun tempat bekerja mencari uang. Apalah gunanya prestise dan materi yang kita dapat di kota besar dengan mengorbankan kesehatan jiwa dan raga kita. Lebih baik membangun daerah mandiri sendiri bersama dengan orang-orang yang memiliki visi dan misi yang sama daripada mengorbankan kesehatan kita di daerah yang tidak layak ditinggali. Tuhan tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu mau mengubahnya dengan usahanya sendiri. Jika pemerintah tidak sanggup, maka kitalah yang harus membuat keputusan. Yaitu, mau tetap tinggal sambil melakukan perubahan tanpa pemerintah atau pindah ke tempat lain yang baik bagi diri kita, keluarga dan orang-orang yang ada di sekitar kita.
Home » Artikel »
ID »
Lingkungan Hidup
» Kota Besar Seperti Kota Jakarta Tidak Layak Menjadi Tempat Tinggal Kita
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Respon Pada "Kota Besar Seperti Kota Jakarta Tidak Layak Menjadi Tempat Tinggal Kita"
Posting Komentar