KAJIAN MANAJEMEN PROMOSI TERHADAP PENINGKATAN PARTISIPASI MASYARAKAT BEROLAHRAGA DI CLUB ARENA INTERNATIONAL JAYAKARTA
PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains Program Studi Ilmu Keolahragaan
Oleh :
Abdul Mujieb
044160
PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN
FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2008
NAMA : ABDUL MUJIEB
NIM : 044160
JUDUL :KAJIAN MANAJEMEN PROMOSI TERHADAP PENINGKATAN PARTISIPASI MASYARAKAT BEROLAHRAGA DI CLUB ARENA INTERNATIONAL JAYAKARTA.
Menyetujui
Pembimbing Akademik
Lilis Komariyah, Dra.
Nip. 131811189
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang Masalah
Pada massa sekarang ini perkembangan olahraga di masyarakat Indonesia, khususnya di kota Bandung sendiri sangat meningkat. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya tempat-tempat yang menyelenggarakan kegiatan olahraga, baik itu olahraga yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan maupun olahraga yang berorientasi pada prestasi. Dengan banyaknya tempat-tempat yang menyediakan sarana ataupun prasarana olahraga serta tingginya antusiasme masyarakat kota Bandung dalam berpartisipasi pada kegiatan tersebut secara tidak langsung menunjukkan bahwa tingginya tingkat kesadaran masyarakat dalam menjaga kesehatan (preventif) melalui olahraga.
Pada tahun 2003, WHO, badan kesehatan dunia, mencanangkan bahwa tiga faktor penentu menurunnya kualitas sehat manusia adalah kurang gerak, pola hidup dan pola makan yang salah serta kebiasaan merokok. Pentingnya kesadaran manusia untuk memperhatikan tiga faktor di atas merupakan syarat utama untuk dapat meningkatkan kesehatan serta kebugaran jasmaninya. Melalui kegiatan olahraga merupakan salah satu kunci dalam mendukung misi WHO dalam menekan perkembangan ketiga faktor tersebut.
Olahraga yang secara spesifik dapat meningkatkan derajat kesehatan bagi pelakunya adalah olahraga kesehatan. Olahraga kesehatan sangat berkaitan langsung dengan masyarakat, karena pada dasarnya olahraga kesehatan melibatkan masyarakat secara merata tanpa melihat tingkatan umur, gender, lapisan masyarakat tertentu, selain itu olahraga kesehatan juga mencirikan pelaksanaan yang massal, mudah, meriah, murah, manfaat dan aman. Olahraga kesehatan mampu memelihara dan meningkatkan kemampuan fungsional jasmaniah para pesertanya dengan pembebanan yang dapat diatur secara bertahap dalam dosis yang adekuat.
Dalam olahraga kesehatan tidak hanya melatih aspek jasmaniah serta dapat juga menjangkau aspek rohaniah dan aspek sosial. Hal ini terlihat dari jumlah pesertanya yang massal dengan suasana yang informal, menimbulkan rasa gembira yang akan memberikan pengaruh positif terhadap rohani dan mendorong terjadinya pergaulan yang lepas dari hambatan-hambatan yang bersumber pada perbedaan kedudukan sosial dan tingkat ekonomi.
Hal tersebut menunjukkan adanya korelasi antara olahraga kesehatan dengan aspek rohaniah dan sosial. Dengan demikian, maka terlihat jelas bahwa olahraga khususnya olahraga kesehatan memang dapat memelihara dan bahkan meningkatkan derajat kesehatan (sehat dinamis) seutuhnya, sesuai dengan konsep sehat WHO yaitu sejahtera jasmani, rohani dan sosial.
Pada umumnya masyarakat di Indonesia sangat menyenangi olahraga yang berorientasi pada kesehatan, hal ini dapat dilihat dari perkembangan olahraga di masyarakat itu sendiri. Banyaknya kegiatan yang bersifat keolahragaan dalam sosial masyarakat menunjukkan antusias yang tinggi terhadap olahraga kesehatan misalnya sering kali diadakannya kegiatan-kegiatan rutin olahraga untuk masyarakat umum. Akan tetapi dalam perkembangannya, olahraga di masyarakat harus memiliki spesifikasi agar menjadi suatu kegiatan yang digandrungi oleh masyarakat itu sendiri. Kegiatan olahraga akan menjadi suatu aktivitas yang menarik jika telah dikelola dan dikoordinir dengan baik.
Di kota Bandung sendiri, banyak terdapat tempat-tempat yang menyelenggarakan kegiatan olahraga, baik yang menawarkan olahraga dengan intensitas pertemuan seminggu sekali misalnya di lapangan Gasibu, lapangan Tegal Lega serta di halaman PT. TELKOM Surapati, hingga ke pusat-pusat kebugaran seperti sanggar-sanggar senam, salah satunya adalah Club Arena International Jayakarta. Di tempat ini menawarkan olahraga kesehatan yang dikelola sedemikian rupa dari mulai tempat, waktu pelaksana, serta partisipan. Unsur-unsur itu akan menghasilkan suatu bentuk kegiatan yang memiliki tujuan yang jelas jika dikolaborasikan dengan baik melalui aspek-aspek yang berupa perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, serta penetapan tujuan yang dirangkai menjadi suatu proses yang merupakan manajemen.
Seperti yang diungkapkan oleh Ivancevich (1989:7) yang menyatakan, bahwa “Manajemen adalah proses yang dilakukan oleh satu atau lebih orang untuk mengkoordinasikan kegiatan orang lain demi mencapai hasil yang tidak mungkin dapat dicapai oleh hanya seorang.â€
Adapun pernyataan lain mengenai definisi dari manajemen seperti yang diungkapkan oleh Westwood (2004:5) sebagai berikut :
Manajemen adalah suatu usaha dalam menyelaraskan aspek-aspek kerja berupa perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan (POAC) dengan memberdayakan dan melibatkan semua potensi yang ada sebagai aspek pendukung yang diaplikasikan kepada pencapaian.
Dari pernyataan di atas jelas menunjukkan bahwa suatu kegiatan tidak akan berjalan dengan baik jika tidak dikelola dengan baik melalui manajemen. Sangat disadari bahwa pengelolaan suatu kegiatan adalah hal pokok dalam mencapai tujuan yang diharapkan dari pelaksanaan kegiatan itu. Pendapat lain yang menyatakan pentingnya manajemen, dijelaskan oleh Fattah (1996:19) yaitu â€Manajemen muncul untuk membantu manusia mencapai tujuan, senang, produktif, sehat, dan hidup yang bermakna.â€
Dalam pelaksanaan kegiatan olahraga tentunya juga harus terdapat suatu manajemen yang jelas sehingga struktur pelaksanaan pun menjadi lebih terarah. Seperti yang diungkapkan oleh Abduljabar (2000:29) yaitu “Adanya manajemen di dalam kegiatan olahraga akan membuat kegiatan itu menjadi efektif dan efisien sesuai dengan tujuan yang diharapkan.â€
Seperti yang telah diungkapkan sebelumnya, dalam kegiatan olahraga terdapat unsur-unsur yang berupa tempat, waktu, pelaksana dan partisipan yang saling berkaitan antara satu sama lain. Unsur yang disebutkan terakhir merupakan salah satu indikator keberhasilan suatu kegiatan olahraga. Ada-tidaknya serta jumlah yang diharapkan dari partisipan (peserta) dalam kegiatan olahraga tersebut dapat menjadi tolok ukur perkembangan dalam pelaksanaan kegiatan itu sendiri. Tentunya mereka yang berpartisipasi tidak lepas dari yang namanya promosi.
Menurut Abdul Jabar (2000:1), yang mengungkapkan bahwa “Promosi merupakan proses, manakala berbagai teknik digunakan untuk berkomunikasi dengan para konsumen.†Demikian halnya dengan kegiatan olahraga kesehatan, di Club Arena Jayakarta, sehingga dapat menjadikan kegiatan olahraga kesehatan, seperti kelas aerobik, fitnes maupun program olahraga yang disertai dengan konsultasi kesehatan, menjadi menarik untuk diikuti. Hal ini terlihat dari peserta yang mengikuti baik sebagai anggota tetap maupun yang bersifat insidental (per datang).
Dalam promosi kegiatan olahraga kesehatan, upaya memberdayakan segala aspek yang berkaitan biasanya menjadi peluru bagi pelaksana untuk membangkitkan perhatian masyarakat untuk mengikuti kegiatan tersebut. Promosi olahraga disebut berhasil ketika pesan dari seorang pemasar atau pemberi pesan (sender) diterima dengan baik oleh penerima pesan (receiver). Dalam pemberian pesannya itu, pemberi pesan menggunakan jalur komunikasi. Proses komunikasi dalam manajemen promosi menyerupai proses komunikasi dalam proses pemasaran. Oleh karena itu, pada keduanya perlu memperhatikan kaidah-kaidah dalam proses komunikasi.
Promosi membutuhkan segala bentuk komunikasi kepada konsumen. Sering kata yang bersinonim dengan promosi adalah periklanan, dan bahkan digunakan secara saling-bergantian. Akan tetapi, promosi lebih dari sekedar merupakan bentuk iklan tradisional. Bagi beberapa organisasi tertentu, olahraga merupakan bentuk promosi yang paling efektif dan efisien dalam menyentuh target pasar. Sebagaimana yang dikatakan oleh Westwood (2004:5), yaitu
Bentuk kombinasi yang digunakan pemasar/promotor olahraga dalam berkomunikasi sering disebut sebagai “promosional bauran†yang terdiri dari unsur-unsur: 1) Periklanan, 2) Promosi penjualan, 3) Hubungan publik dan 4) Sponsorship, unsur-unsur ini merupakan alat yang spesifik dalam mencapai tujuan promosi.
Dalam setiap promosional bauran, unsur-unsur tadi merupakan alat yang spesifik dalam mencapai tujuan promosi. Setiap bentuk atau alat promosi adalah bentuk alternatif promosi yang dapat dipilih sehingga promosional bauran dapat tercapai dan efisien dijalankan. Oleh karena itu, demi efisiensinya diperlukan proses komunikasi yang terintegrasi dengan promosi.
Olahraga kesehatan jika dilakukan dengan teratur bisa meningkatkan derajat sehat dinamis. Banyak dampak positif lainnya yang dapat ditimbulkan dari olahraga kesehatan. Namun dewasa ini angka kematian di dunia akibat penyakit non infeksi meningkat. Padahal penyakit non infeksi dapat dicegah bahkan disembuhkan dengan melakukan olahraga kesehatan dengan teratur. Oleh karena itu promosi sangat diperlukan agar masyarakat mengetahui besarnya manfaat olahraga kesehatan. Mengapa dikatakan demikian, karena kurangnya pengetahuan masyarakat serta kurangnya promosi seperti iklan ataupun event yang berbau olahraga kesehatan dan himbauan dari pihak-pihak yang mengerti dalam hal ini, akan mengakibatkan hanya beberapa kalangan yang paham akan pentingnya olahraga kesehatan. Dalam hal ini, Club Arena Jayakarta merupakan salah satu pihak yang mempromosikan olahraga kesehatan meskipun dengan maksud â€profit orientedâ€, namun intinya adalah menghimbau/masyarakat untuk berolahraga.
Hal ini menimbulkan ketertarikan penulis untuk mengkaji lebih dalam mengenai bentuk dan peranan manajemen promosi di Club Arena Jayakarta menjadi tempat melakukan kegiatan olahraga kesehatan yang memiliki daya tarik tersendiri dalam merangsang minat masyarakat untuk berpartisipasi di dalamnya. Selain dari itu penulis berupaya melakukan pengembangan dan observasi melalui studi yang berupa studi kualitatif untuk melihat seberapa besar pengaruh manajemen promosi dalam meningkatkan partisipasi masyarakat untuk berolahraga di Club Arena Jayakarta.
B. Fokus Penelitian
Dengan segala keterbatasa baik tenaga, dana, waktu dan besar harapan hasil penelitian lebih terarah, maka penulis tidak akan melakukan penelitian terhadap keseluruhan yang ada pada objek atau situasi sosial tertentu, tetapi perlu menentukan fokus. Penulis lebih mengarahkan penelitian ini sebagai berikut :
1. Mengkaji manajemen promosi olahraga kesehatan di Club Arena Jayakarta.
2. Mengkaji pengaruh promosi olahraga kesehatan di Club Arena Jayakarta dalam mengembangkan gaya hidup sehat bagi membernya.
3. Melakukan observasi dan wawancara pada struktural manajemen promosi olahraga kesehatan di Club Arena Jayakarta sebagai alat ukur untuk memperoleh data dan gambaran yang tepat sesuai dengan tujuan penelitian.
4. Subyek penelitian adalah manajer promosi olahraga kesehatan.
C. Rumusan Masalah
Sebagaimana uraian di atas, maka penulis merumuskan masalah penelitian ini sebagai berikut:
1. Apakah manajemen promosi olahraga kesehatan di Club Arena Jayakarta dapat meningkatkan partisipasi masyarakat untuk berolahraga kesehatan ?
2. Apakah promosi olahraga kesehatan di Club Arena Jayakarta mengembangkan gaya hidup sehat bagi membernya ?
3. Bagaimana promosi olahraga kesehatan mampu meningkatkan partisipasi untuk berolahraga kesehatan ?
D. Tujuan Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis berupaya mendapatkan hasil yang memuaskan yang berupa :
1. Untuk mengkaji sejauh mana manajemen promosi olahraga kesehatan di Club Arena Jayakarta dapat meningkatkan partisipasi masyarakat untuk berolahraga kesehatan.
2. Untuk mengkaji sejauh mana promosi olahraga kesehatan di Club Arena Jayakarta mengembangkan gaya hidup sehat bagi pesertanya.
3. Untuk mengkaji bagaimana manajemen promosi olahraga kesehatan mampu meningkatkan partisipasi masyarakat.
E. Manfaat Penelitian
Dari hasil penlitian ini, penulis berharap memperoleh manfaat yang besar baik bagi penulis sendiri ataupun masyarakat pada umumnya. Diantaranya hasil penelitian ini bagi penulis adalah dapat mengetahui bagaimana manajemen promosi yang dijalankan oleh Club Arena Jayakarta, sehingga dapat diketahui kelemahan dan keunggulan bentuk manajemen yang layak dijalankan bagi pihak pengusaha fitness centre lainnya, juga diharapkan dapat menjadi tolok ukur dan evaluasi bagi pihak Club Arena Jayakarta. Dari situ dapat diketahui pula cara metode manajemenisasi yang baik dalam hal mempromosikan olahraga kesehatan sehingga dapat menumbuhkan minat masyarakat untuk melakukan olahraga kesehatan dan bergaya hidup sehat. Sedangkan manfaat lainnya adalah dapat menambah dan memperlengkap bidang kajian dan referensi keilmuan khususnya bagi jurusan atau program studi di fakultas-fakultas olahraga yang memberikan ilmu manajemen olahraga bagi mahasiswanya.
F. Batasan Istilah
Untuk menghindari salah penafsiran terhadap istilah yang dipergunakan, maka penulis perlu membatasi beberapa istilah dalam penelitian ini. Adapun istilah-istilah tersebut :
1. Manajemen adalah proses yang dilakukan oleh satu atau lebih orang untuk mengkoordinasikan kegiatan orang lain demi mencapai hasil yang tidak mungkin dapat dicapai oleh hanya seorang. (Ivancevich, 1989:7).
2. Promosi adalah proses, manakala berbagai teknik digunakan untuk berkomunikasi dengan para konsumen dalam hal ini tentu saja promosi tentang olahraga kesehatan. (Abdul Jabar, 2000:1).
4. Olahraga kesehatan adalah suatu bentuk kegiatan olahraga untuk tujuan kesehatan, dengan ciri umum ; massal, mudah, murah, meriah, manfaat dan aman. (Giriwijoyo, 2003:32).
5. Masyarakat menurut kamus mini bahasa Indonesia adalah pergaulan hidup manusia. (Pius, 1997:225).
6. Partisipasi menurut kamus mini bahasa Indonesia adalah ikut serta atau keikut sertaan. (Qohar, 1984:275).
G. Anggapan Dasar
Anggapan dasar diperlukan sebagai bahan pegangan umum dan merupakan titik tolak pemikiran bagi penulis untuk memulai penelitian. Menurut Arikunto (2005:23) yang menjelaskan bahwa, “Anggapan dasar atau postulat merupakan titik tolak pemikiran yang kebenarannya diterima oleh penyidik.â€
Dalam penelitian ini, anggapan dasar yang penulis angkat mengacu pada apa yang telah diungkapkan oleh Giriwijoyo (2005:32) yaitu “Olahraga kesehatan adalah suatu bentuk kegiatan olahraga untuk tujuan kesehatan, dengan ciri umum ; massal, mudah, murah, meriah, manfaat dan aman.â€
Sangat disadari bahwa kebutuhan akan kesehatan menjadi hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Kesehatan salah satunya bisa dicapai dengan berolahraga, karena dengan berolahraga kita akan mendapatkan tubuh yang sehat dan kebugaran tubuh tetap bisa selalu terjaga. Ini menunjukkan adanya keterkaitan yang kuat antara olahraga untuk kesehatan dengan masyarakat. Disadari juga bahwa perilaku masyarakat terhadap olahraga memiliki kekhususan dan mengarah pada aspek-aspek yang terdapat pada olahraga untuk kesehatan. Dalam pelaksanaannya, olahraga kesehatan dapat terbentuk menjadi suatu kegiatan yang menarik dan bermanfaat, maka perlu adanya bentuk pengelolaan yang terstruktur dengan baik.
Adanya pengelolaan yang biasa disebut dengan manajemen dalam suatu kegiatan akan semakin terarah jika ditunjang dengan bentuk promosi yang mumpuni. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Abdul Jabar (2000:1) yang menyatakan, bahwa Promosi adalah proses, manakala berbagai teknik digunakan untuk berkomunikasi dengan para konsumen. Promosi olahraga disebut berhasil ketika pesan dari seorang pemasar atau pemberi pesan (sender) diterima dengan baik oleh penerima pesan (receiver). Dalam pemberian pesannya itu, pemberi pesan menggunakan jalur komunikasi.
Proses komunikasi ini sangat diperlukan untuk dapat mendidik masyarakat sehingga menyadari akan eksistensi olahraga bagi kesejahteraan umat manusia dan tercapainya kualitas hidup manusia yang fitriah.
Penulis beranggapan bahwa dalam pelaksanaan suatu kegiatan olahraga sangat dibutuhkan adanya manajemen dengan aspek-aspek yang berupa perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, serta penetapan tujuan sehingga dapat mengarahkan kegiatan itu mencapai tujuannya secara efektif dan efisien.
H. Metode Penelitian
a. Alasan Menggunakan Metode Kualitatif
Penulis menggunakan metode kualitatif dalam penelitian ini karena untuk memperoleh data dan gambaran dari suatu permasalahan diperlukan suatu penelitian. Berdasarkan dari pernyataan Sugiyono (2005:1) yang mengungkapkan, bahwa
Metode kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.
Mengacu dari hal itu penulis mengarahkan penelitian ini melalui penelitian kualitatif. Hal ini lebih diberatkan kepada kondisi objek yang alamiah seperti pada manajemen promosi senam aerobik di Club Arena Jayakarta. Objek alamiah dititik beratkan pada objek yang apa adanya, tidak dimanipulasi oleh penulis sehingga kondisi pada saat penulis memasuki objek, setelah berada di objek ataupun setelah keluar dari objek relatif tidak berubah.
b. Tempat Penelitian
Dalam penelitian ini penulis melakukan penelitian pada manajemen promosi di Club Arena Iternational Jayakarta Hotel And Resort Bandung.
c. Instrumen Penelitian
Menurut pernyataan dari Ruseffendi (1994:101) yang mengatakan bahwa :
Instrumen penelitian adalah alat untuk memperoleh data, yang pada hakekatnya adalah alat ukur untuk mengukur variabel penelitian, keberhasilan penelitian banyak ditentukan oleh instrumen yang digunakan, sebab data yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan penelitian (masalah).
Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah penulis itu sendiri, oleh karena itu penulis sebagai instrumen harus “divalidasi†seberapa jauh penulis siap melakukan penelitian yang selanjutnya terjun kelapangan. Yang melakukan validasi adalah penulis sendiri, melalui evaluasi diri seberapa jauh pemahaman terhadap metode kualitatif, penguasaan teori dan wawasan terhadap bidang yang diteliti, serta kesiapan dan bekal memasuki lapangan.
d. Subyek Penelitian
Populasi dan sampel merupakan bagian terpenting dari sebuah penelitian. Namun dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi dan sampel, tetapi oleh Spradley dalam Sugiyono (2005:49) dinamakan â€Social situation atau situasi sosial yang terdiri dari tiga elemen yaitu tempat (place), pelaku (actors) dan aktivitas (activity) yang berinteraksi secara sinergis.†Jadi pada situasi sosial atau objek penelitian ini, penulis dapat mengamati secara mendalam aktivitas orang-orang yang ada pada tempat tertentu. Dalam hal penelitian ini penulis memfokuskan manajer promosi olahraga kesehatan di Club Arena Jayakarta, sebagai subyek penelitian yang akan diamati dan diwawancara secara mendalam untuk penelusuran informasi dan data lebih lanjut sehingga diperoleh sesuai tujuan yang diharapkan oleh penulis.
e. Teknik Pengumpulan Data
. Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian kualitatif diantaranya adalah pedoman wawancara dan pedoman observasi serta studi dokumentasi sebagai unsur pendukung dalam pengumpulan data. Untuk itu penulis melakukan wawancara kepada narasumber. Dalam penelitian ini yang menjadi narasumber adalah manajer promosi olahraga kesehatan di Club Arena Jayakarta, instruktur, serta peserta kegiatan tersebut. Serta terjun langsung ke lapangan pada saat kegiatan tersebut berlangsung.
DAFTAR PUSTAKA
Jabar Abdul, (2000)
Arikunto, Suharsimi, (1993). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Rieneka Cipta, Jakarta.
Fattah, (1996)
Giriwijoyo, Santosa, (1992). Ilmu Faal Olahraga. Bandung.
Ivancevich, (1989)
Oetoro Sutomo. (2007) Cerdas menyikapi Kolesterol. [online]. Tersedia: http:// www.medicastore.com. [23 oktober 2007].
Pius, A (1997). Istilah-istilah bahasa Indonesia. Bandung: Armico.
Qohar, (1984)
Ruseffendi (1994
Sugiyono. (2005) memahami penelitian kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Westwood, (2004)
Wiramihardja, K. (2004). Obesitas dan Penanggulangannya. Bandung: Granada
- sport is my life -
PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains Program Studi Ilmu Keolahragaan
Oleh :
Abdul Mujieb
044160
PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN
FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2008
NAMA : ABDUL MUJIEB
NIM : 044160
JUDUL :KAJIAN MANAJEMEN PROMOSI TERHADAP PENINGKATAN PARTISIPASI MASYARAKAT BEROLAHRAGA DI CLUB ARENA INTERNATIONAL JAYAKARTA.
Menyetujui
Pembimbing Akademik
Lilis Komariyah, Dra.
Nip. 131811189
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang Masalah
Pada massa sekarang ini perkembangan olahraga di masyarakat Indonesia, khususnya di kota Bandung sendiri sangat meningkat. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya tempat-tempat yang menyelenggarakan kegiatan olahraga, baik itu olahraga yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan maupun olahraga yang berorientasi pada prestasi. Dengan banyaknya tempat-tempat yang menyediakan sarana ataupun prasarana olahraga serta tingginya antusiasme masyarakat kota Bandung dalam berpartisipasi pada kegiatan tersebut secara tidak langsung menunjukkan bahwa tingginya tingkat kesadaran masyarakat dalam menjaga kesehatan (preventif) melalui olahraga.
Pada tahun 2003, WHO, badan kesehatan dunia, mencanangkan bahwa tiga faktor penentu menurunnya kualitas sehat manusia adalah kurang gerak, pola hidup dan pola makan yang salah serta kebiasaan merokok. Pentingnya kesadaran manusia untuk memperhatikan tiga faktor di atas merupakan syarat utama untuk dapat meningkatkan kesehatan serta kebugaran jasmaninya. Melalui kegiatan olahraga merupakan salah satu kunci dalam mendukung misi WHO dalam menekan perkembangan ketiga faktor tersebut.
Olahraga yang secara spesifik dapat meningkatkan derajat kesehatan bagi pelakunya adalah olahraga kesehatan. Olahraga kesehatan sangat berkaitan langsung dengan masyarakat, karena pada dasarnya olahraga kesehatan melibatkan masyarakat secara merata tanpa melihat tingkatan umur, gender, lapisan masyarakat tertentu, selain itu olahraga kesehatan juga mencirikan pelaksanaan yang massal, mudah, meriah, murah, manfaat dan aman. Olahraga kesehatan mampu memelihara dan meningkatkan kemampuan fungsional jasmaniah para pesertanya dengan pembebanan yang dapat diatur secara bertahap dalam dosis yang adekuat.
Dalam olahraga kesehatan tidak hanya melatih aspek jasmaniah serta dapat juga menjangkau aspek rohaniah dan aspek sosial. Hal ini terlihat dari jumlah pesertanya yang massal dengan suasana yang informal, menimbulkan rasa gembira yang akan memberikan pengaruh positif terhadap rohani dan mendorong terjadinya pergaulan yang lepas dari hambatan-hambatan yang bersumber pada perbedaan kedudukan sosial dan tingkat ekonomi.
Hal tersebut menunjukkan adanya korelasi antara olahraga kesehatan dengan aspek rohaniah dan sosial. Dengan demikian, maka terlihat jelas bahwa olahraga khususnya olahraga kesehatan memang dapat memelihara dan bahkan meningkatkan derajat kesehatan (sehat dinamis) seutuhnya, sesuai dengan konsep sehat WHO yaitu sejahtera jasmani, rohani dan sosial.
Pada umumnya masyarakat di Indonesia sangat menyenangi olahraga yang berorientasi pada kesehatan, hal ini dapat dilihat dari perkembangan olahraga di masyarakat itu sendiri. Banyaknya kegiatan yang bersifat keolahragaan dalam sosial masyarakat menunjukkan antusias yang tinggi terhadap olahraga kesehatan misalnya sering kali diadakannya kegiatan-kegiatan rutin olahraga untuk masyarakat umum. Akan tetapi dalam perkembangannya, olahraga di masyarakat harus memiliki spesifikasi agar menjadi suatu kegiatan yang digandrungi oleh masyarakat itu sendiri. Kegiatan olahraga akan menjadi suatu aktivitas yang menarik jika telah dikelola dan dikoordinir dengan baik.
Di kota Bandung sendiri, banyak terdapat tempat-tempat yang menyelenggarakan kegiatan olahraga, baik yang menawarkan olahraga dengan intensitas pertemuan seminggu sekali misalnya di lapangan Gasibu, lapangan Tegal Lega serta di halaman PT. TELKOM Surapati, hingga ke pusat-pusat kebugaran seperti sanggar-sanggar senam, salah satunya adalah Club Arena International Jayakarta. Di tempat ini menawarkan olahraga kesehatan yang dikelola sedemikian rupa dari mulai tempat, waktu pelaksana, serta partisipan. Unsur-unsur itu akan menghasilkan suatu bentuk kegiatan yang memiliki tujuan yang jelas jika dikolaborasikan dengan baik melalui aspek-aspek yang berupa perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, serta penetapan tujuan yang dirangkai menjadi suatu proses yang merupakan manajemen.
Seperti yang diungkapkan oleh Ivancevich (1989:7) yang menyatakan, bahwa “Manajemen adalah proses yang dilakukan oleh satu atau lebih orang untuk mengkoordinasikan kegiatan orang lain demi mencapai hasil yang tidak mungkin dapat dicapai oleh hanya seorang.â€
Adapun pernyataan lain mengenai definisi dari manajemen seperti yang diungkapkan oleh Westwood (2004:5) sebagai berikut :
Manajemen adalah suatu usaha dalam menyelaraskan aspek-aspek kerja berupa perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan (POAC) dengan memberdayakan dan melibatkan semua potensi yang ada sebagai aspek pendukung yang diaplikasikan kepada pencapaian.
Dari pernyataan di atas jelas menunjukkan bahwa suatu kegiatan tidak akan berjalan dengan baik jika tidak dikelola dengan baik melalui manajemen. Sangat disadari bahwa pengelolaan suatu kegiatan adalah hal pokok dalam mencapai tujuan yang diharapkan dari pelaksanaan kegiatan itu. Pendapat lain yang menyatakan pentingnya manajemen, dijelaskan oleh Fattah (1996:19) yaitu â€Manajemen muncul untuk membantu manusia mencapai tujuan, senang, produktif, sehat, dan hidup yang bermakna.â€
Dalam pelaksanaan kegiatan olahraga tentunya juga harus terdapat suatu manajemen yang jelas sehingga struktur pelaksanaan pun menjadi lebih terarah. Seperti yang diungkapkan oleh Abduljabar (2000:29) yaitu “Adanya manajemen di dalam kegiatan olahraga akan membuat kegiatan itu menjadi efektif dan efisien sesuai dengan tujuan yang diharapkan.â€
Seperti yang telah diungkapkan sebelumnya, dalam kegiatan olahraga terdapat unsur-unsur yang berupa tempat, waktu, pelaksana dan partisipan yang saling berkaitan antara satu sama lain. Unsur yang disebutkan terakhir merupakan salah satu indikator keberhasilan suatu kegiatan olahraga. Ada-tidaknya serta jumlah yang diharapkan dari partisipan (peserta) dalam kegiatan olahraga tersebut dapat menjadi tolok ukur perkembangan dalam pelaksanaan kegiatan itu sendiri. Tentunya mereka yang berpartisipasi tidak lepas dari yang namanya promosi.
Menurut Abdul Jabar (2000:1), yang mengungkapkan bahwa “Promosi merupakan proses, manakala berbagai teknik digunakan untuk berkomunikasi dengan para konsumen.†Demikian halnya dengan kegiatan olahraga kesehatan, di Club Arena Jayakarta, sehingga dapat menjadikan kegiatan olahraga kesehatan, seperti kelas aerobik, fitnes maupun program olahraga yang disertai dengan konsultasi kesehatan, menjadi menarik untuk diikuti. Hal ini terlihat dari peserta yang mengikuti baik sebagai anggota tetap maupun yang bersifat insidental (per datang).
Dalam promosi kegiatan olahraga kesehatan, upaya memberdayakan segala aspek yang berkaitan biasanya menjadi peluru bagi pelaksana untuk membangkitkan perhatian masyarakat untuk mengikuti kegiatan tersebut. Promosi olahraga disebut berhasil ketika pesan dari seorang pemasar atau pemberi pesan (sender) diterima dengan baik oleh penerima pesan (receiver). Dalam pemberian pesannya itu, pemberi pesan menggunakan jalur komunikasi. Proses komunikasi dalam manajemen promosi menyerupai proses komunikasi dalam proses pemasaran. Oleh karena itu, pada keduanya perlu memperhatikan kaidah-kaidah dalam proses komunikasi.
Promosi membutuhkan segala bentuk komunikasi kepada konsumen. Sering kata yang bersinonim dengan promosi adalah periklanan, dan bahkan digunakan secara saling-bergantian. Akan tetapi, promosi lebih dari sekedar merupakan bentuk iklan tradisional. Bagi beberapa organisasi tertentu, olahraga merupakan bentuk promosi yang paling efektif dan efisien dalam menyentuh target pasar. Sebagaimana yang dikatakan oleh Westwood (2004:5), yaitu
Bentuk kombinasi yang digunakan pemasar/promotor olahraga dalam berkomunikasi sering disebut sebagai “promosional bauran†yang terdiri dari unsur-unsur: 1) Periklanan, 2) Promosi penjualan, 3) Hubungan publik dan 4) Sponsorship, unsur-unsur ini merupakan alat yang spesifik dalam mencapai tujuan promosi.
Dalam setiap promosional bauran, unsur-unsur tadi merupakan alat yang spesifik dalam mencapai tujuan promosi. Setiap bentuk atau alat promosi adalah bentuk alternatif promosi yang dapat dipilih sehingga promosional bauran dapat tercapai dan efisien dijalankan. Oleh karena itu, demi efisiensinya diperlukan proses komunikasi yang terintegrasi dengan promosi.
Olahraga kesehatan jika dilakukan dengan teratur bisa meningkatkan derajat sehat dinamis. Banyak dampak positif lainnya yang dapat ditimbulkan dari olahraga kesehatan. Namun dewasa ini angka kematian di dunia akibat penyakit non infeksi meningkat. Padahal penyakit non infeksi dapat dicegah bahkan disembuhkan dengan melakukan olahraga kesehatan dengan teratur. Oleh karena itu promosi sangat diperlukan agar masyarakat mengetahui besarnya manfaat olahraga kesehatan. Mengapa dikatakan demikian, karena kurangnya pengetahuan masyarakat serta kurangnya promosi seperti iklan ataupun event yang berbau olahraga kesehatan dan himbauan dari pihak-pihak yang mengerti dalam hal ini, akan mengakibatkan hanya beberapa kalangan yang paham akan pentingnya olahraga kesehatan. Dalam hal ini, Club Arena Jayakarta merupakan salah satu pihak yang mempromosikan olahraga kesehatan meskipun dengan maksud â€profit orientedâ€, namun intinya adalah menghimbau/masyarakat untuk berolahraga.
Hal ini menimbulkan ketertarikan penulis untuk mengkaji lebih dalam mengenai bentuk dan peranan manajemen promosi di Club Arena Jayakarta menjadi tempat melakukan kegiatan olahraga kesehatan yang memiliki daya tarik tersendiri dalam merangsang minat masyarakat untuk berpartisipasi di dalamnya. Selain dari itu penulis berupaya melakukan pengembangan dan observasi melalui studi yang berupa studi kualitatif untuk melihat seberapa besar pengaruh manajemen promosi dalam meningkatkan partisipasi masyarakat untuk berolahraga di Club Arena Jayakarta.
B. Fokus Penelitian
Dengan segala keterbatasa baik tenaga, dana, waktu dan besar harapan hasil penelitian lebih terarah, maka penulis tidak akan melakukan penelitian terhadap keseluruhan yang ada pada objek atau situasi sosial tertentu, tetapi perlu menentukan fokus. Penulis lebih mengarahkan penelitian ini sebagai berikut :
1. Mengkaji manajemen promosi olahraga kesehatan di Club Arena Jayakarta.
2. Mengkaji pengaruh promosi olahraga kesehatan di Club Arena Jayakarta dalam mengembangkan gaya hidup sehat bagi membernya.
3. Melakukan observasi dan wawancara pada struktural manajemen promosi olahraga kesehatan di Club Arena Jayakarta sebagai alat ukur untuk memperoleh data dan gambaran yang tepat sesuai dengan tujuan penelitian.
4. Subyek penelitian adalah manajer promosi olahraga kesehatan.
C. Rumusan Masalah
Sebagaimana uraian di atas, maka penulis merumuskan masalah penelitian ini sebagai berikut:
1. Apakah manajemen promosi olahraga kesehatan di Club Arena Jayakarta dapat meningkatkan partisipasi masyarakat untuk berolahraga kesehatan ?
2. Apakah promosi olahraga kesehatan di Club Arena Jayakarta mengembangkan gaya hidup sehat bagi membernya ?
3. Bagaimana promosi olahraga kesehatan mampu meningkatkan partisipasi untuk berolahraga kesehatan ?
D. Tujuan Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis berupaya mendapatkan hasil yang memuaskan yang berupa :
1. Untuk mengkaji sejauh mana manajemen promosi olahraga kesehatan di Club Arena Jayakarta dapat meningkatkan partisipasi masyarakat untuk berolahraga kesehatan.
2. Untuk mengkaji sejauh mana promosi olahraga kesehatan di Club Arena Jayakarta mengembangkan gaya hidup sehat bagi pesertanya.
3. Untuk mengkaji bagaimana manajemen promosi olahraga kesehatan mampu meningkatkan partisipasi masyarakat.
E. Manfaat Penelitian
Dari hasil penlitian ini, penulis berharap memperoleh manfaat yang besar baik bagi penulis sendiri ataupun masyarakat pada umumnya. Diantaranya hasil penelitian ini bagi penulis adalah dapat mengetahui bagaimana manajemen promosi yang dijalankan oleh Club Arena Jayakarta, sehingga dapat diketahui kelemahan dan keunggulan bentuk manajemen yang layak dijalankan bagi pihak pengusaha fitness centre lainnya, juga diharapkan dapat menjadi tolok ukur dan evaluasi bagi pihak Club Arena Jayakarta. Dari situ dapat diketahui pula cara metode manajemenisasi yang baik dalam hal mempromosikan olahraga kesehatan sehingga dapat menumbuhkan minat masyarakat untuk melakukan olahraga kesehatan dan bergaya hidup sehat. Sedangkan manfaat lainnya adalah dapat menambah dan memperlengkap bidang kajian dan referensi keilmuan khususnya bagi jurusan atau program studi di fakultas-fakultas olahraga yang memberikan ilmu manajemen olahraga bagi mahasiswanya.
F. Batasan Istilah
Untuk menghindari salah penafsiran terhadap istilah yang dipergunakan, maka penulis perlu membatasi beberapa istilah dalam penelitian ini. Adapun istilah-istilah tersebut :
1. Manajemen adalah proses yang dilakukan oleh satu atau lebih orang untuk mengkoordinasikan kegiatan orang lain demi mencapai hasil yang tidak mungkin dapat dicapai oleh hanya seorang. (Ivancevich, 1989:7).
2. Promosi adalah proses, manakala berbagai teknik digunakan untuk berkomunikasi dengan para konsumen dalam hal ini tentu saja promosi tentang olahraga kesehatan. (Abdul Jabar, 2000:1).
4. Olahraga kesehatan adalah suatu bentuk kegiatan olahraga untuk tujuan kesehatan, dengan ciri umum ; massal, mudah, murah, meriah, manfaat dan aman. (Giriwijoyo, 2003:32).
5. Masyarakat menurut kamus mini bahasa Indonesia adalah pergaulan hidup manusia. (Pius, 1997:225).
6. Partisipasi menurut kamus mini bahasa Indonesia adalah ikut serta atau keikut sertaan. (Qohar, 1984:275).
G. Anggapan Dasar
Anggapan dasar diperlukan sebagai bahan pegangan umum dan merupakan titik tolak pemikiran bagi penulis untuk memulai penelitian. Menurut Arikunto (2005:23) yang menjelaskan bahwa, “Anggapan dasar atau postulat merupakan titik tolak pemikiran yang kebenarannya diterima oleh penyidik.â€
Dalam penelitian ini, anggapan dasar yang penulis angkat mengacu pada apa yang telah diungkapkan oleh Giriwijoyo (2005:32) yaitu “Olahraga kesehatan adalah suatu bentuk kegiatan olahraga untuk tujuan kesehatan, dengan ciri umum ; massal, mudah, murah, meriah, manfaat dan aman.â€
Sangat disadari bahwa kebutuhan akan kesehatan menjadi hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Kesehatan salah satunya bisa dicapai dengan berolahraga, karena dengan berolahraga kita akan mendapatkan tubuh yang sehat dan kebugaran tubuh tetap bisa selalu terjaga. Ini menunjukkan adanya keterkaitan yang kuat antara olahraga untuk kesehatan dengan masyarakat. Disadari juga bahwa perilaku masyarakat terhadap olahraga memiliki kekhususan dan mengarah pada aspek-aspek yang terdapat pada olahraga untuk kesehatan. Dalam pelaksanaannya, olahraga kesehatan dapat terbentuk menjadi suatu kegiatan yang menarik dan bermanfaat, maka perlu adanya bentuk pengelolaan yang terstruktur dengan baik.
Adanya pengelolaan yang biasa disebut dengan manajemen dalam suatu kegiatan akan semakin terarah jika ditunjang dengan bentuk promosi yang mumpuni. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Abdul Jabar (2000:1) yang menyatakan, bahwa Promosi adalah proses, manakala berbagai teknik digunakan untuk berkomunikasi dengan para konsumen. Promosi olahraga disebut berhasil ketika pesan dari seorang pemasar atau pemberi pesan (sender) diterima dengan baik oleh penerima pesan (receiver). Dalam pemberian pesannya itu, pemberi pesan menggunakan jalur komunikasi.
Proses komunikasi ini sangat diperlukan untuk dapat mendidik masyarakat sehingga menyadari akan eksistensi olahraga bagi kesejahteraan umat manusia dan tercapainya kualitas hidup manusia yang fitriah.
Penulis beranggapan bahwa dalam pelaksanaan suatu kegiatan olahraga sangat dibutuhkan adanya manajemen dengan aspek-aspek yang berupa perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, serta penetapan tujuan sehingga dapat mengarahkan kegiatan itu mencapai tujuannya secara efektif dan efisien.
H. Metode Penelitian
a. Alasan Menggunakan Metode Kualitatif
Penulis menggunakan metode kualitatif dalam penelitian ini karena untuk memperoleh data dan gambaran dari suatu permasalahan diperlukan suatu penelitian. Berdasarkan dari pernyataan Sugiyono (2005:1) yang mengungkapkan, bahwa
Metode kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.
Mengacu dari hal itu penulis mengarahkan penelitian ini melalui penelitian kualitatif. Hal ini lebih diberatkan kepada kondisi objek yang alamiah seperti pada manajemen promosi senam aerobik di Club Arena Jayakarta. Objek alamiah dititik beratkan pada objek yang apa adanya, tidak dimanipulasi oleh penulis sehingga kondisi pada saat penulis memasuki objek, setelah berada di objek ataupun setelah keluar dari objek relatif tidak berubah.
b. Tempat Penelitian
Dalam penelitian ini penulis melakukan penelitian pada manajemen promosi di Club Arena Iternational Jayakarta Hotel And Resort Bandung.
c. Instrumen Penelitian
Menurut pernyataan dari Ruseffendi (1994:101) yang mengatakan bahwa :
Instrumen penelitian adalah alat untuk memperoleh data, yang pada hakekatnya adalah alat ukur untuk mengukur variabel penelitian, keberhasilan penelitian banyak ditentukan oleh instrumen yang digunakan, sebab data yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan penelitian (masalah).
Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah penulis itu sendiri, oleh karena itu penulis sebagai instrumen harus “divalidasi†seberapa jauh penulis siap melakukan penelitian yang selanjutnya terjun kelapangan. Yang melakukan validasi adalah penulis sendiri, melalui evaluasi diri seberapa jauh pemahaman terhadap metode kualitatif, penguasaan teori dan wawasan terhadap bidang yang diteliti, serta kesiapan dan bekal memasuki lapangan.
d. Subyek Penelitian
Populasi dan sampel merupakan bagian terpenting dari sebuah penelitian. Namun dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi dan sampel, tetapi oleh Spradley dalam Sugiyono (2005:49) dinamakan â€Social situation atau situasi sosial yang terdiri dari tiga elemen yaitu tempat (place), pelaku (actors) dan aktivitas (activity) yang berinteraksi secara sinergis.†Jadi pada situasi sosial atau objek penelitian ini, penulis dapat mengamati secara mendalam aktivitas orang-orang yang ada pada tempat tertentu. Dalam hal penelitian ini penulis memfokuskan manajer promosi olahraga kesehatan di Club Arena Jayakarta, sebagai subyek penelitian yang akan diamati dan diwawancara secara mendalam untuk penelusuran informasi dan data lebih lanjut sehingga diperoleh sesuai tujuan yang diharapkan oleh penulis.
e. Teknik Pengumpulan Data
. Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian kualitatif diantaranya adalah pedoman wawancara dan pedoman observasi serta studi dokumentasi sebagai unsur pendukung dalam pengumpulan data. Untuk itu penulis melakukan wawancara kepada narasumber. Dalam penelitian ini yang menjadi narasumber adalah manajer promosi olahraga kesehatan di Club Arena Jayakarta, instruktur, serta peserta kegiatan tersebut. Serta terjun langsung ke lapangan pada saat kegiatan tersebut berlangsung.
DAFTAR PUSTAKA
Jabar Abdul, (2000)
Arikunto, Suharsimi, (1993). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Rieneka Cipta, Jakarta.
Fattah, (1996)
Giriwijoyo, Santosa, (1992). Ilmu Faal Olahraga. Bandung.
Ivancevich, (1989)
Oetoro Sutomo. (2007) Cerdas menyikapi Kolesterol. [online]. Tersedia: http:// www.medicastore.com. [23 oktober 2007].
Pius, A (1997). Istilah-istilah bahasa Indonesia. Bandung: Armico.
Qohar, (1984)
Ruseffendi (1994
Sugiyono. (2005) memahami penelitian kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Westwood, (2004)
Wiramihardja, K. (2004). Obesitas dan Penanggulangannya. Bandung: Granada
- sport is my life -
0 Respon Pada "Kajian Manajemen Promosi Terhadap Peningkatan Partisipasi Masyarakat Berolahraga Di Club Arena International Jayakarta"
Posting Komentar