Indonesia sudah sering kali diserang dengan berbagai macam jenis virus yang sangat berbahaya. Sebut saja HIV, chikunguya atau flu tulang, virus flu singapur, virus volio, virus flu burung atau avian influensa yang datangnya hampir bersama-sama, dan yang terbaru adalah virus flu babi juga menyerang rakyat negara kita Indonesia.
Panik? Tentu. Apalagi obat anti virus jarang tersedia. Kalaupun ada harganya relatif mahal. Virus boleh dibilang merupakan mahluk hidup terkecil yang pernah kita kenal. Karena bentuknya yang kecil, banyak ahli yang mempertanyakan apakah virus ini tergolong mahluk hidup atau bukan. Dan saking kecilnya, menurut Agus Syahrurachman, M.D., Ph.D., profesor dalam bidang mikrobiologi klinik, virus tidak dapat dilihat dengan mikroskop biasa, melainkan harus dengan mikroskop elektron. Virus hanya terdiri dari rantai tunggal atau ganda dari materi genetis berupa DNA atau RNA, yang dibungkus oleh selubung protein.
Virus tidak dapat menjalankan fungsi biologisnya secara bebas dan hanya dapat berproduksi di dalam material hidup (sel). Virus selalu berasosiasi dengan penyakit tertentu, baik pada manusia (misalnya virus influensa dan HIV), hewan (misalnya firus flu burung), atau tanaman (misalnya, virus mozaik tembakau atau TMV). Karena virus ini hidup dan berkembang, maka bisa di golongkan sebagai mahluk hidup.
Tahun 1976, terjadi serangan virus yang menyebabkan kematian para penduduk yang tinggal di tepi Sungai Ebola, Afrika Tengah. Penderita pada umumnya dilaporkan merasakan gejala demam tinggi secara tiba-tiba, tubuh melemah, tenggorokan, otot, dan kepala sakit, perut bergolak diikuti muntah dan buang air besar encer. Setelah itu, dikulit tumbuh ruam merah seperti campak, dan tak beberapa lama kemudian terjadi pendarahan di segala lubang tubuh sehingga terjadi kematian. Virus mematikan ini di namakan virus Ebola.
Di akhir tahun 2002, dunia dikejutkan dengan serangan virus SARS (severe acute respiratory syindrom) yang sangat cepat penularannya dan mengancam keselamatan jiwa. Virus ini menimbulkan radang paru-paru akut. Dan yang belum lama ini terjadi yaitu mewabahnya virus flu babi juga sangat berbahaya.
Begitu mengerikannya perilaku virus-virus ini membuat kita jadi bertanya-tanya, apakah virus masa kini semakin mengganas saja? Menurut seorang profesor, virus sudah ada sejak zaman dahulu. Tapi, yang sekarang memang lebih ganas disebabkan karena beberapa hal, yaitu antara lain :
1. Pertama, adanya perubahan dari teknologi itu sendiri. Artinya, jika virus yang dulu sangat kecil itu tidak diketahui keberadaanya, sekarang dengan teknologi yang maju bisa kita ketahui.
2. Kedua, akibat ekosistem yang berubah, dulu virus hanya menyerang binatang eksotis, seperti babi hutan, monyet, dan musang. Tapi gara-gara manusia mulai merambah dan merusak hutan, terjadilah kontak penularan virus tersebut dari binatang ke manusia.
3. Ketiga, adanya mutasi virus. Hal ini menjadi sorotan, karena beberapa virus yang tadinya diduga tidak menyerang manusia, kini mulai menyerang menusia. Flu burung misalnya diduga mutasi dari virus A1 jenis H5N1.
Jadi mulailah kita belajar untuk mengenali virus dan menghindarinya. Cara yang paling tepat untuk menghindari dan menghadapi serangan virus, yang penting adalah prilaku Anda dalam menjaga kesehatan dan kebersihan diri serta lingkungan. Terbukti dalam banyak kasus, jika Anda sehat dan memiliki kekebalan tubuh yang kuat, virus seganas apapun tak bakal mempan membordir tubuh kita. Menjaga daya tahan tubuh adalah kunci utama dalam pencegahan / mencegah diri kita terkena infeksi berbagai virus.
Panik? Tentu. Apalagi obat anti virus jarang tersedia. Kalaupun ada harganya relatif mahal. Virus boleh dibilang merupakan mahluk hidup terkecil yang pernah kita kenal. Karena bentuknya yang kecil, banyak ahli yang mempertanyakan apakah virus ini tergolong mahluk hidup atau bukan. Dan saking kecilnya, menurut Agus Syahrurachman, M.D., Ph.D., profesor dalam bidang mikrobiologi klinik, virus tidak dapat dilihat dengan mikroskop biasa, melainkan harus dengan mikroskop elektron. Virus hanya terdiri dari rantai tunggal atau ganda dari materi genetis berupa DNA atau RNA, yang dibungkus oleh selubung protein.
Virus tidak dapat menjalankan fungsi biologisnya secara bebas dan hanya dapat berproduksi di dalam material hidup (sel). Virus selalu berasosiasi dengan penyakit tertentu, baik pada manusia (misalnya virus influensa dan HIV), hewan (misalnya firus flu burung), atau tanaman (misalnya, virus mozaik tembakau atau TMV). Karena virus ini hidup dan berkembang, maka bisa di golongkan sebagai mahluk hidup.
Tahun 1976, terjadi serangan virus yang menyebabkan kematian para penduduk yang tinggal di tepi Sungai Ebola, Afrika Tengah. Penderita pada umumnya dilaporkan merasakan gejala demam tinggi secara tiba-tiba, tubuh melemah, tenggorokan, otot, dan kepala sakit, perut bergolak diikuti muntah dan buang air besar encer. Setelah itu, dikulit tumbuh ruam merah seperti campak, dan tak beberapa lama kemudian terjadi pendarahan di segala lubang tubuh sehingga terjadi kematian. Virus mematikan ini di namakan virus Ebola.
Di akhir tahun 2002, dunia dikejutkan dengan serangan virus SARS (severe acute respiratory syindrom) yang sangat cepat penularannya dan mengancam keselamatan jiwa. Virus ini menimbulkan radang paru-paru akut. Dan yang belum lama ini terjadi yaitu mewabahnya virus flu babi juga sangat berbahaya.
Begitu mengerikannya perilaku virus-virus ini membuat kita jadi bertanya-tanya, apakah virus masa kini semakin mengganas saja? Menurut seorang profesor, virus sudah ada sejak zaman dahulu. Tapi, yang sekarang memang lebih ganas disebabkan karena beberapa hal, yaitu antara lain :
1. Pertama, adanya perubahan dari teknologi itu sendiri. Artinya, jika virus yang dulu sangat kecil itu tidak diketahui keberadaanya, sekarang dengan teknologi yang maju bisa kita ketahui.
2. Kedua, akibat ekosistem yang berubah, dulu virus hanya menyerang binatang eksotis, seperti babi hutan, monyet, dan musang. Tapi gara-gara manusia mulai merambah dan merusak hutan, terjadilah kontak penularan virus tersebut dari binatang ke manusia.
3. Ketiga, adanya mutasi virus. Hal ini menjadi sorotan, karena beberapa virus yang tadinya diduga tidak menyerang manusia, kini mulai menyerang menusia. Flu burung misalnya diduga mutasi dari virus A1 jenis H5N1.
Jadi mulailah kita belajar untuk mengenali virus dan menghindarinya. Cara yang paling tepat untuk menghindari dan menghadapi serangan virus, yang penting adalah prilaku Anda dalam menjaga kesehatan dan kebersihan diri serta lingkungan. Terbukti dalam banyak kasus, jika Anda sehat dan memiliki kekebalan tubuh yang kuat, virus seganas apapun tak bakal mempan membordir tubuh kita. Menjaga daya tahan tubuh adalah kunci utama dalam pencegahan / mencegah diri kita terkena infeksi berbagai virus.
0 Respon Pada "Informasi Virus Berbahaya Dan Cara Mencegah Terinfeksi Virus Pada Manusia"
Posting Komentar