Pada saat musim kemarau biasanya sumber air warga masyarakat di Indonesia dan berbagai belahan dunia lain mengalami kekeringan. Salah satu sumber air yang biasa digunakan oleh orang Indonesia adalah sumur air dengan lubang yang tidak terlalu besar dan airnya disedot dengan mesin pompa air. Ketika musim kemarau biasanya ada banyak pompa air warga yang tidak keluar airnya sehingga harus membersihkan pipa pompa air yang ada di bawah tanah atau memperdalam kedalaman sumur agar bisa mencapai sumber air yang lebih dalam lagi.
Mungkin bukan suatu masalah yang berarti bagi rumah-rumah yang telah mendapatkan pasokan air bersih dari PAM (Perusahaan Air Minum) atau perusahaan lain yang sejenis. Namun bagi yang mengandalkan pasokan air bersih dari air yang ada di dalam tanah, musim kemarau adalah musim yang mengkhawatirkan dalam hal ketersediaan air bersih dari dalam tanah. Kekeringan air tanah bisa terjadi oleh berbagai sebab.
Beberapa Hal / Faktor yang Menyebabkan Air Tanah Menjadi Kering Tidak Keluar Air Saat Musim Kemarau :
1. Kurangnya Daerah Resapan Air
Salah satu sumber air yang ada di bawah tanah adalah berasal dari air hujan yang meresap ke dalam tanah dalam jumlah yang cukup besar. Jika di suatu wilayah terdapat banyak bangunan yang tidak memiliki ruang terbuka hijau yang memadai, disertai dengan kondisi lingkungan yang permukaan tanahnya banyak tertutup aspal, batu, semen, beton, dan lain sebagainya, maka air yang akan meresap ke dalam tanah akan menjadi sedikit. Terlebih lagi jika hanya ada sedikit lubang biopori yang membantu menampung air hujan dan air lainnya dalam jumlah tertentu agar tidak langsung mengalir ke selokan. Jika air yang masuk ke dalam tanah sedikit, maka cadangan air tanah yang ada di dalam tanah pun bisa menipis.
2. Pengambilan Air Bawah Tanah yang Berlebihan
Air yang disedot melalui pompa pompa air bertenaga listrik dalam jumlah yang terlalu besar bisa membuat air tanah menjadi terus berkurang dari waktu ke waktu hingga akhirnya tidak ada lagi air yang bisa disedot oleh pompa air, terutama di musim kemarau yang minim pasokan air hujan. Daerah pemukiman padat penduduk sangat memungkinkan air yang ada di bawah tanah cepat habis karena setiap rumah melakukan penyedotan air bersih bawah tanah bisa lebih dari satu meter kubik dalam sehari.
3. Jauh Dari Sumber Air Permukaan
Daerah yang jauh dari sumber air di atas permukaan tanah bisa saja mudah mengalamai air tanah kering saat lama tidak mendapatkan air hujan. Pemanfaatan air tanah yang berlebihan juga menjadi salah satu penyebab mudahnya sumur-sumur air bawah tanah mengering di saat musim kemarau yang panjang serta kurangnya peresapan air hujan ke dalam tanah. Jika di sekitar daerah tersebut terdapat sungai, danau, waduk, dan semacamnya maka pasokan air bawah tanah bisa terbantu sehingga di saat musim kering, air tanah tidak ikut mengering secara signifikan.
4. Sumur Air Bawah Tanah yang Kurang Dalam
Dari waktu ke waktu ketinggian air dalam tanah bisa berkurang seiring dengan pertumbuhan jumlah manusia yang sama-sama menggunakan air bersih yang berasal dari bawah tanah. Apalagi di musim kemarau penambahan air di bawah tanah mengalami penurunan secara drastis sehingga untuk mendapatkan air bersih harus memperdalam kedalaman sumur dan juga pipa air bawah tanah yang sudah ada. Jika terlalu dalam maka bisa-bisa pompa air yang sudah ada harus diganti dengan pompa air yang lebih kuat tenaga daya hisapnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Respon Pada "Faktor Penyebab Sumur Air Tanah Kering Turun Ketinggiannya"
Posting Komentar