Cara Menghilangkan Sifat Pelit / Kikir Pada Diri Kita Sendiri

Menjadi orang yang terlalu pelit tentu tidak akan disukai oleh orang-orang yang ada di sekitarnya.  Apalagi jika sifat pelitnya amat sangat keterlaluan sehingga membuat banyak orang geleng-geleng kepala melihatnya.  Segala urusan keuangan sangat diperhitungkan dengan matang sehingga enggan untuk melakukan pengeluaran-pengeluaran uang yang tidak dianggarkan sebelumnya.  Orang yang memiliki sifat pelit merasa berat untuk mengeluarkan uang atau memberikan sesuatu yang tidak direncanakan sebelumnya.

Pada umumnya sifat pelit disebabkan oleh rasa takut yang berlebihan akan masa depan yang memang tidak jelas.  Hanya Allah SWT yang tahu tentang apa yang akan terjadi di masa mendatang, sehingga seharusnya seseorang tidak perlu takut akan masa depannya secara berlebihan.  Orang yang pelit sangat takut jika sampai terjadi kekurangan uang atau harta ketika datang waktunya dibutuhkan.  Semakin rendah kesejahteraan yang diberikan pemerintah kepada fakir miskin, maka semakin banyak pula orang yang memiliki sifat kikir alias pelit.

Tips Cara Mengatasi / Menghilangkan Sifat Pelit atau Kikir Pada Seorang Manusia :

1. Mengatasi Rasa Takut Akan Masa Depan

Jika ingin hidup dengan tenang baik saat ini maupun di masa yang akan datang, maka seseorang harus berpikir positif.  Hilangkan semua keraguan, kecemasan, kekhawatiran, kegalauan, ketakutan dan berbagai perasaan negatif lainnya yang belum tentu terjadi di masa depan.  Anggap semua itu tidak ada dan anggap saja semua akan baik-baik saja.  Jika terjadi sesuatu pun anggap saja itu semua sebagai bagian dari ujian Tuhan.  Anggap orang lain dan pemerintah akan membantu kita jika sampai terjadi apa-apa dengan diri kita.

2. Melihat Cerminan Diri Sendiri

Coba lihatlah film atau cerita-cerita tentang orang pelit.  Mungkin akan sedikit membuka mata kita betapa buruknya sifat pelit yang sangat berlebihan di mata orang lain yang ada di sekitarnya.  Orang yang pelit tentu kurang disenangi oleh orang lain yang ada di sekelilingnya.  Bisa juga dengan merekam diri sendiri dalam kehidupan kita sehari-hari dalam bentuk video.  Lalu lihatlah betapa memalukan diri kita saat sedang berpelit-pelit ria di hadapan orang lain yang membuat orang lain merasa aneh atau merasa tidak suka.

3. Menanyakan Pendapat Orang Lain

Cara lain dalam mengatasi perilaku pelit / sifat kikir yang kita miliki adalah dengan menanyakan kepada orang lain yang bisa kita percaya mengenai tingkat kepelitan yang kita miliki dan bagaimana cara mengatasinya.  Mudah-mudahan orang yang bisa dipercaya tersebut bisa memberikan solusi atau jalan keluar tentang bagaimana cara mengatasi sikap pelit yang ada pada diri kita sendiri.

4. Belajar Indahnya Berbagi dan Sedekah

Orang yang pelit tentu akan suka jika diberikan sesuatu yang bagus-bagus atau enak-enak oleh orang lain.  Orang yang melakukan sedekah hartanya tidak akan berkurang, bahkan akan bertambah hartanya, baik di dunia atau di akhirat kelak.  Jika kita percaya dengan hal tersebut maka seharusnya tidak ada alasan bagi diri kita untuk menjadi pelit, karena toh akan mendapatkan ganti ruginya yang lebih besar dari Allah SWT Sang Maha Pengasih.  Dengan adanya gerakan sedekah massal pun dapat mengubah dunia menjadi lebih baik tanpa harus menggantungkan nasib masa depan kepada pemerintah maupun pihak mana pun.

5. Belajar Merasakan Kebahagiaan Orang yang Diberi

Cobalah untuk turut merasakan apa yang orang lain rasakan, terutama rasa bahagia ketika menerima suatu pemberian.  Bagi orang yang tak mampu, pemberian yang kecil bisa menciptakan perasaan bahagian yang sangat besar.  Lihatlah wajah orang yang sangat gembira tersebut.  Lalu cobalah rasakan perasaan tersebut pada diri kita sendiri.  Bayangkan ketika kita sedang menjadi orang yang punya, lalu ada orang yang memberikan sesuatu yang berharga bagi kita tentu kita akan merasakan suatu perasaan senang luar biasa yang mungkin lebih besar dari rasa gembira yang dirasakan oleh para pengguna narkoba.

6. Membandingkan Orang Dermawan dan Orang Pelit

Coba banding-bandingkan antara orang yang suka memberi (dermawan) dengan orang yang sangat membenci memberi (pelit).  Tulis kelebihan dan kekurangan dari kedua sifat orang tersebut dalam selembar kertas.  Setelah itu pilihlah sifat yang paling baik dan disukai oleh orang-orang secara umum.  Pasti jawabannya adalah orang yang dermawan.  Diharapkan dengan membuat pembobotan nilai sikap seperti itu bisa membuat seseorang yang pelit atau kikir menjadi tidak bersifat pelit lagi setelah mengetahui bahwa sifatnya itu termasuk ke dalam golongan sifat yang tercela.

7. Berusaha Mengubah Keadaan

Mari kita berusaha mengubah keadaan lingkungan di sekitar kita dengan menggalakkan program berbagi dan bersedekah.  Orang-orang yang harus diajak terutama adalah orang-orang yang memiliki kelebihan harta.  Dengan semakin banyak orang yang gemar bersedekah dan berbagi, maka kehidupan pada suatu lingkungan masyarakat akan menjadi lebih baik.  Orang-orang tidak akan lagi merasa khawatir dengan masa depan karena yakin benar pasti akan dibantu oleh orang lain yang ada di sekitarnya.  Sikap timbal balik pun juga perlu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari agar orang lain dengan senang hati membantu diri kita ketika ditimpa kesusahan karena kita pun demikian kepada mereka.

8. Mulai dari Yang Kecil

Menghilangkan sifat pelit / sifat kikir bisa dimulai dari sesuatu yang kecil.  Contohnya seperti membagi-bagikan makanan ringan yang rasanya enak dan disukai banyak orang namun harganya terjangkau.  Contoh lainnya yaitu seperti rajin mentraktir teman-teman di warung makan yang menyajikan makanan dan minuman yang enak dengan harga yang murah meriah.  Bisa juga dengan rajin mengisi kotak amal, sumbangan pembangunan masjid, pengemis yang meminta-minta, dan lain sebagainya.

---

Dari beberapa cara mengatasi sifat pelit / sifat kikir di atas mudah-mudahan bisa membuat diri kita menjadi tidak pelit lagi kepada orang lain dan tentunya juga kepada diri kita sendiri.  Uang dan harta tidak akan bisa kita bawa mati ke alam kubur dan alam akhirat.  Oleh sebab itu pergunakanlah rezeki dan harta yang kita miliki sebaik mungkin untuk kebaikan diri kita sendiri dan juga orang lain yang ada di sekitar kita.  Mudah-mudahan kita semua bisa merasakan menfaatnya baik untuk saat ini maupun untuk masa yang akan datang.  Terima kasih.

Artikel Terkait :