Sudah menjadi suatu kewajiban anggota DPR dan DPRD untuk menampung aspirasi warga dan mewujudkan yang baik-baik demi kebaikan bersama. Namun yang terjadi di lapangan banyak wakil rakyat yang enggan untuk mendengar aspirasi orang-orang yang diwakilinya dan hanya mau mengikuti ketentuan yang sudah digariskan partai politik yang menjadi tempatnya bernaung. Wakil rakyat menjadi takut untuk melakukan tugas yang sesungguhnya tersebut karena takut dianggap mbalelo oleh parpolnya sehingga bisa kehilangan penghasilan dan fasilitas yang didapatkannya.
Ketika wakil rakyat (anggota dewan) sudah menjadi wakil partai politik (parpol) sehingga tidak menjadi orang-orang yang mewakili rakyat dari seluruh lapisan lagi maka rakyat harus bertindak tegas untuk mendapatkan haknya. Rakyat yang bersatu bisa meningkatkan pengaruhnya terhadap wakil mereka di dewan sehingga akan memaksa wakil rakyat untuk berusaha menuruti keinginan rakyatnya. Namun ketika rakyat bercerai berai maka wakil rakyat bisa merasa bebas untuk melakukan apa saja yang dikehendakinya.
Boikot Bersama-Sama
Ketika para anggota DPR atau DPRD sudah tidak dapat dikendalikan lagi sehingga banyak melakukan pelanggaran kode etik atau bahkan melakukan tindak kriminalitas secara berjamaah, maka rakyat bisa bersatu padu untuk melakukan aksi bersama-sama. Masyarakat secara bersama-sama saling bekerja sama untuk pindah ke daerah lain secara masal. Misalnya warga kota atau kabupaten A melakukan aksi damai meninggalkan daerahnya menuju berbagai tempat tujuan secara bersamaan. Tentunya warga yang kaya membantu warga yang miskin untuk melakukan aksi damai tersebut.
Ketika suatu daerah ditinggalkan oleh sebagian besar warganya, sehingga hanya menyisakan sebagian kecil manusia saja, maka mau tidak mau wakil rakyat beserta pemerintah daerah akan berpikir kembali untuk mengikuti kehendak warga dan kembali ke jalan yang benar. Jika warga tetap melakukan aksi bedol kota atau bedol kabupaten tersebut dalam waktu yang sangat lama maka kota atau kabupaten tersebut bisa turun derajat menjadi desa atau kelurahan.
Begitu juga pada negara. Jika sebagian warga negara pergi meninggalkan negara itu sebagai aksi damai untuk menyampaikan aspirasi yang baik dan benar, maka pemerintah akan mempertimbangkan aspirasi tersebut. Tentu negara akan menjadi sangat lemah jika harus kehilangan banyak warga negara aslinya. Kecuali negara tersebut adalah negara yang bertangan besi yang memerintah dengan kekerasan, maka mungkin negara tersebut malah akan mencabut kewarganegaraan warganya yang boikot dan memasukkan warga negara asing yang mengaku akan setia untuk dinaturalisasi.
Itulah salah satu ide kreatif yang bisa dicoba untuk memberantas kebobrokan yang terjadi pada suatu daerah atau negara. Dengan melakukan aksi damai yang baik namun tepat sasaran maka diharapkan dapat membuat para wakil rakyat dan pemerintah bisa menjalankan tugas dan kewajibannya dengan lebih baik lagi tanpa harus takut dengan partai politik busuk yang memaksakan kehendaknya sendiri tanpa mempedulikan warga masyarakat yang seharusnya diutamakan di atas kepentingannya sendiri. Semoga bermanfaat untuk kita semua, terima kasih.
Home » Artikel »
ID »
Politik »
Tips dan Trik »
ZZC003
» Cara Membuat Wakil Rakyat (DPR/DPRD) Mau Menuruti Keinginan Rakyat/Masyarakat
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Respon Pada "Cara Membuat Wakil Rakyat (DPR/DPRD) Mau Menuruti Keinginan Rakyat/Masyarakat"
Posting Komentar