Saat ini di negara Chile alias Chili ada rencana ingin membangun pembangkit listrik tenaga air (PLTA) di gurun kering yang tandus dan sangat jarang diguyur hujan. Hal ini mungkin terdengar sangat aneh karena di gurun pasir yang tandus biasanya sangat sulit untuk ditemukan sumber air dalam jumlah yang sangat besar. Jadi dari manakah sumber air yang akan digunakan untuk mengairi PLTA di gurun yang tidak ada airnya tersebut? Sebuah pertanyaan besar yang perlu kita cari tahu jawabannya.
Sebenarnya air yang digunakan untuk PLTA di gurun Atacama di Chili bukan air sungai atau air danau yang tawar. Air PLTA yang dipakai adalah air laut yang berasal dari laut yang berdekatan dengan gurun atacama. Untuk memindahkan air laut ke dataran tinggi di mana air laut ditampung dalam jumlah besar digunakan mesin pompa air laut bertenaga surya (cahaya matahari). Setelah air berhasil dikumpulkan dalam jumlah besar maka air kemudian di alirkan ke laut melalui turbin pembangkit listrik tenaga air sehingga akan menghasilkan daya listrik yang sangat besar.
Melihat kegigihan pemerintah Chile dalam mencari jalan keluar terhadap kurangnya produksi listrik di negara tersebut seharusnya membuat kita Indonesia malu. Negara kita yang diberikan berbagai sumber energi yang melimpah ruah tidak mampu dimanfaatkan secara maksimal untuk kepentingan rakyat sehingga sering mengalami kekurangan pasokan listrik yang berujung pada pemadaman listrik bergilir di berbagai daerah di tanah air. Yang bisa kita lakukan adalah mengalah dan mulai berusaha membangun pembangkit listrik kita sendiri secara gotong royong dengan sesama orang yang peduli dengan kelangkaan energi listrik di negara kita tercinta ini Indonesia tanpa bergantung pada pemerintah.
Home » Artikel »
ID »
Teknologi »
Tips dan Trik »
ZZC003
» Cara Membuat Pembangkit Listrik Tenaga Air di Gurun Kering Minim Air
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Respon Pada "Cara Membuat Pembangkit Listrik Tenaga Air di Gurun Kering Minim Air"
Posting Komentar