Kita pasti sudah tahu bahwa kebanyakan orang tua enggan membelikan anaknya video game karena takut anak jadi malas belajar, kerjanya main terus, lupa waktu tidur, lupa tugas dan kegiatan rutin, malas meluangkan waktu untuk keluarga dan lain sebagainya. Tetapi justru ada orangtua yang sengaja membelikan anak console video game beserta perangkatnya agar anak betah di rumah dan tidak melakukan tindak kenakalan yang dilakukan sebelumnya.
Sebenarnya untuk menciptakan suasana video game yang positif butuh peran serta dan ketegasan orang tua (biasanya ayah) untuk mensukseskannya. Berikut ini adalah beberapa upaya yang dapat kita lakukan untuk menciptakan suasana bermain game yang kondusif dalam keluarga untuk menghilangkan efek/dampak buruknya.
1. Main Game Adalah Permainan Kebersamaan (Multiplayer)
Pilih konsol vidio game beserta gamenya yang mendukung bermain beramai-ramai dalam satu permainan. Kalau bisa yang cara mainnya lebih gerak bukan hanya duduk melongo di depan tv saja. Nintendo Wii saat ini adalah yang paling baik untuk keluarga. Kemudian tinggal pilih game bagus yang mendukung main bareng-bareng dan hindari yang main single player. Buat kondisi yang main game sendirian itu tidak enak, jadi anak akan mengajak anggota keluarga lain atau teman-temannya datang ke rumah.
2. Pilih Game Yang Tidak Membuat Lama Di Depan Televisi
Main game haruslah dibatasi waktunya. Kalau bisa main game itu maksimal 3 jam saja yang terbagi atas beberapa sesi dalam satu hari. Dengan memilih game yang ccepat membuat lelah karena butuh banyak gerak tubuh untuk memainkannya dan mainnya tidak terus-menerus.
Orang tua harus tegas dalam membatasi waktu main game dengan segera mematikan mesin ketika waktu sudah lewat dari yang telah ditetapkan agar anak maklum. Dalam memilih game juga libatkan anak dalam memilih dan beri pemahaman bahwa mereka harus memilih game yang mendidik demi masa depan mereka.
3. Main Game Adalah Pendukung/Hadiah Dari Prestasi
Buatlah kondisi pemahaman di mana untuk bisa main game itu adalah hadiah dari suatu prestasi. Buat syarat main game yang ketat yaitu misalnya boleh main video game asal dapat ranking 10 besar di kelas. Bisa juga buat aturan jika pandai di kelas dan rajin idabah boleh main game sepuasnya saat libur sekolah, dibelikan aksesoris game baru atau dibelikan game baru (disensor orangtua lebih dulu). Bisa juga buat pemahaman ke anak bahwa video game fungsinya untuk menghilangkan stress dan rasa bosan yang tidak boleh kelamaan bermainnya.
4. Pilih Game Yang Mendidik Kecerdasan Mental Dan Fisik
Dari sisi fisik sebaiknya memilih layar televisi yang kecil yaitu 14 s/d 21 inchi dengan jarak antara mata ke layar adalah 2 meter untuk tv 14 inch dan 4 meter untuk tv 21 inchi. Game olahraga baik untuk keterampilan gerakan tubuh. Game lain yang butuh banyak gerakan tetapi tidak berbahaya juga patut dipertimbangkan untuk dikoleksi. Sensor setiap game yang akan dimainkan anak atau pelajari dulu rating umur masing-masing game di internet. Hindari koneksi internet pada konsol game agar tidak ada pengaruh buruk dari luar.
Pilih game yang butuh wawasan ilmu pengetahuan umum yang cukup, butuh daya analisis yang dalam dan cepat, butuh kemampuan pengambilan keputusan yang tepat, dan lain sebagainya. Jangan cuma pilih game yang asal banyak pencet saja bisa tamat (khatam) karena kurang membuat otak berkembang. Ajarkan anak untuk mengerti kata-kata bahasa inggris dengan menyiapkan kamus kala dia tidak paham artinya.
5. Input Nilai Moral Yang Baik (Positif) Serta Aturan Dengan Sanksi Tegas
Bila perlu tuliskan di selembar kertas lalu tempel di rung bermain video game agar anak hapal dan enggan melanggar karena tahu sanksi yang akan diterima jika melakukan pelanggaran terhadap aturan yang disepakati antara anak dengan orang tua. Salah satunya larang anak untuk main di rental video game karena memiliki dampak buruk yang besar bagi perkembangan fisik dan mentalnya seperti yang telah dijelaskan pada tulisan artikel lalu.
Sekian terima kasih!
Perhatian :
Pilihlah game yang baik tanpa melanggar aturan hukum negara Indonesia maupun peraturan agama Islam.
Sebenarnya untuk menciptakan suasana video game yang positif butuh peran serta dan ketegasan orang tua (biasanya ayah) untuk mensukseskannya. Berikut ini adalah beberapa upaya yang dapat kita lakukan untuk menciptakan suasana bermain game yang kondusif dalam keluarga untuk menghilangkan efek/dampak buruknya.
1. Main Game Adalah Permainan Kebersamaan (Multiplayer)
Pilih konsol vidio game beserta gamenya yang mendukung bermain beramai-ramai dalam satu permainan. Kalau bisa yang cara mainnya lebih gerak bukan hanya duduk melongo di depan tv saja. Nintendo Wii saat ini adalah yang paling baik untuk keluarga. Kemudian tinggal pilih game bagus yang mendukung main bareng-bareng dan hindari yang main single player. Buat kondisi yang main game sendirian itu tidak enak, jadi anak akan mengajak anggota keluarga lain atau teman-temannya datang ke rumah.
2. Pilih Game Yang Tidak Membuat Lama Di Depan Televisi
Main game haruslah dibatasi waktunya. Kalau bisa main game itu maksimal 3 jam saja yang terbagi atas beberapa sesi dalam satu hari. Dengan memilih game yang ccepat membuat lelah karena butuh banyak gerak tubuh untuk memainkannya dan mainnya tidak terus-menerus.
Orang tua harus tegas dalam membatasi waktu main game dengan segera mematikan mesin ketika waktu sudah lewat dari yang telah ditetapkan agar anak maklum. Dalam memilih game juga libatkan anak dalam memilih dan beri pemahaman bahwa mereka harus memilih game yang mendidik demi masa depan mereka.
3. Main Game Adalah Pendukung/Hadiah Dari Prestasi
Buatlah kondisi pemahaman di mana untuk bisa main game itu adalah hadiah dari suatu prestasi. Buat syarat main game yang ketat yaitu misalnya boleh main video game asal dapat ranking 10 besar di kelas. Bisa juga buat aturan jika pandai di kelas dan rajin idabah boleh main game sepuasnya saat libur sekolah, dibelikan aksesoris game baru atau dibelikan game baru (disensor orangtua lebih dulu). Bisa juga buat pemahaman ke anak bahwa video game fungsinya untuk menghilangkan stress dan rasa bosan yang tidak boleh kelamaan bermainnya.
4. Pilih Game Yang Mendidik Kecerdasan Mental Dan Fisik
Dari sisi fisik sebaiknya memilih layar televisi yang kecil yaitu 14 s/d 21 inchi dengan jarak antara mata ke layar adalah 2 meter untuk tv 14 inch dan 4 meter untuk tv 21 inchi. Game olahraga baik untuk keterampilan gerakan tubuh. Game lain yang butuh banyak gerakan tetapi tidak berbahaya juga patut dipertimbangkan untuk dikoleksi. Sensor setiap game yang akan dimainkan anak atau pelajari dulu rating umur masing-masing game di internet. Hindari koneksi internet pada konsol game agar tidak ada pengaruh buruk dari luar.
Pilih game yang butuh wawasan ilmu pengetahuan umum yang cukup, butuh daya analisis yang dalam dan cepat, butuh kemampuan pengambilan keputusan yang tepat, dan lain sebagainya. Jangan cuma pilih game yang asal banyak pencet saja bisa tamat (khatam) karena kurang membuat otak berkembang. Ajarkan anak untuk mengerti kata-kata bahasa inggris dengan menyiapkan kamus kala dia tidak paham artinya.
5. Input Nilai Moral Yang Baik (Positif) Serta Aturan Dengan Sanksi Tegas
Bila perlu tuliskan di selembar kertas lalu tempel di rung bermain video game agar anak hapal dan enggan melanggar karena tahu sanksi yang akan diterima jika melakukan pelanggaran terhadap aturan yang disepakati antara anak dengan orang tua. Salah satunya larang anak untuk main di rental video game karena memiliki dampak buruk yang besar bagi perkembangan fisik dan mentalnya seperti yang telah dijelaskan pada tulisan artikel lalu.
Sekian terima kasih!
Perhatian :
Pilihlah game yang baik tanpa melanggar aturan hukum negara Indonesia maupun peraturan agama Islam.
0 Respon Pada "Cara Bermain Video Games Yang Sehat, Menyenangkan, Membuat Cerdas & Kekeluargaan"
Posting Komentar