Setiap Orang Tua tentu mempunyai problem psikologis tersendiri. Setelah seharian melepas energinya untuk mencari nafkah buat keluarganya. Dalam situasi dan kondusi yang demikian orang tua tentunya sangat memerlukan satu suasana keluarga yang harmonis. Setiap suami tentunya membutuhkan suasana yang menyejukkan dan membahagiakan.
Sementara kita sebagai orang tua baik sebagai ibu atau suami terkadang dalam menyambut anak sepulang sekolah suka menyambut anak dengan pertanyaan-pertanyaan menyangkut prestasi yang diperolehnya di sekolah: " Jagad! Bagaimana hasil ulangannya di sekolah?." Berapa nilai ulangan matematiknya? Dan bentuk pertanyaan seperti itu adalah sunguh kurang bijaksana.
Seyogyanya yang dilakukan orang tua bukanlah mengajukan pertanyaan-pertanyaan demikian tetapi yang dapat menyejukkan pikiran dan perasaan anak. Anak-anak sepulang dari kegiatan belajarnya di sekolah yang mungkin saja menghadapi berbagai kemungkinan menghadapi berbagai kemungkinan pengalaman yang terkadang tidak menyenangkan apakah itu berupa pengalaman waktu didamprat gurunya karena, monyontek, dimusuhi temannya, dll tentu memerlukan perkataan yang dapat menyejukkan perasaan hatinya .
Menghadapi suasana semacam itu Sebaiknya sebaiknya orang tua mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang baik seperti: " Nampaknya kau lelah sekali nak? Lekaslah kau cuci mukamu itu dan terus makan!
Peluhmu bercucuran, panas sekali ya cuacanya?
Pernyataan atau pertanyaan-pertanyaan seperti tersebut kiranya dapat menciptakan suasana yang menyejukkan dan menimbulkan ketenangan perasaan dan pikiran si anak sepulang dari sekolah.
Pernyataan-pernyataan seperti ini merupakan sambutan dan ajakan kepada si anak untuk beristirahat menghilangkan lelah dan menghilangkan ketegangan jiwa si anak setelah belajar di sekolah.
Ungkapan dan cetusan seperti ini merupakan sambutan yang diberikan oleh orang tua yang bijak dan penuh perasaan kasih sayang dan kehangatan cinta yang mendalam kepada anak.
Dekianlah! / Referensi: Drs Dewa Ketut Sukardi
Lido,21 Juni 2010
DRS SLAMET PRIYADI
Sementara kita sebagai orang tua baik sebagai ibu atau suami terkadang dalam menyambut anak sepulang sekolah suka menyambut anak dengan pertanyaan-pertanyaan menyangkut prestasi yang diperolehnya di sekolah: " Jagad! Bagaimana hasil ulangannya di sekolah?." Berapa nilai ulangan matematiknya? Dan bentuk pertanyaan seperti itu adalah sunguh kurang bijaksana.
Seyogyanya yang dilakukan orang tua bukanlah mengajukan pertanyaan-pertanyaan demikian tetapi yang dapat menyejukkan pikiran dan perasaan anak. Anak-anak sepulang dari kegiatan belajarnya di sekolah yang mungkin saja menghadapi berbagai kemungkinan menghadapi berbagai kemungkinan pengalaman yang terkadang tidak menyenangkan apakah itu berupa pengalaman waktu didamprat gurunya karena, monyontek, dimusuhi temannya, dll tentu memerlukan perkataan yang dapat menyejukkan perasaan hatinya .
Menghadapi suasana semacam itu Sebaiknya sebaiknya orang tua mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang baik seperti: " Nampaknya kau lelah sekali nak? Lekaslah kau cuci mukamu itu dan terus makan!
Peluhmu bercucuran, panas sekali ya cuacanya?
Pernyataan atau pertanyaan-pertanyaan seperti tersebut kiranya dapat menciptakan suasana yang menyejukkan dan menimbulkan ketenangan perasaan dan pikiran si anak sepulang dari sekolah.
Pernyataan-pernyataan seperti ini merupakan sambutan dan ajakan kepada si anak untuk beristirahat menghilangkan lelah dan menghilangkan ketegangan jiwa si anak setelah belajar di sekolah.
Ungkapan dan cetusan seperti ini merupakan sambutan yang diberikan oleh orang tua yang bijak dan penuh perasaan kasih sayang dan kehangatan cinta yang mendalam kepada anak.
Dekianlah! / Referensi: Drs Dewa Ketut Sukardi
Lido,21 Juni 2010
DRS SLAMET PRIYADI
0 Respon Pada "Bagaimana Menyambut Anak Sepulang Sekolah (Renungan Seorang Bapak)"
Posting Komentar