Arti dari peribahasa Langit berkelikir, bumi bertemberang; salah-salah fikir menjadi hamba orang adalah Suatu pemikiran yang didasarkan atas hawa nafsu akan membawa kepada kehinaan. Peribahasa Langit berkelikir, bumi bertemberang; salah-salah fikir menjadi hamba orang merupakan peribahasa berbahasa Indonesia yang dimulai dengan huruf L. Peribahasa Langit berkelikir, bumi bertemberang; salah-salah fikir menjadi hamba orang dapat anda gunakan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam bentuk lisan maupun tulisan sebagai suatu perumpamaan yang mempunyai arti Suatu pemikiran yang didasarkan atas hawa nafsu akan membawa kepada kehinaan.
Penjelasan Peribahasa Lebih Rinci / Detil :
Peribahasa : Langit berkelikir, bumi bertemberang; salah-salah fikir menjadi hamba orang
Arti Peribahasa : Suatu pemikiran yang didasarkan atas hawa nafsu akan membawa kepada kehinaan
Bentuk Lain Peribahasa : -
Arti Kata Tidak Umum : -
Huruf Depan Peribahasa : L
Bahasa Peribahasa : Bahasa Indonesia
Keterangan : -
Informasi peribahasa Langit berkelikir, bumi bertemberang; salah-salah fikir menjadi hamba orang pada situs web ini bukanlah penjelasan resmi ataupun bagian dari kamus peribahasa bahasa indonesia resmi. Apabila ada kekurangan atau pun kesalahan pada pemaparan peribahasa Langit berkelikir, bumi bertemberang; salah-salah fikir menjadi hamba orang, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Tuliskan pertanyaan, pengalaman, komentar maupun opini anda terkait dengan peribahasa Langit berkelikir, bumi bertemberang; salah-salah fikir menjadi hamba orang di form komentar di bagian bawah situs web kita tercinta ini agar kita bisa diskusikan bersama-sama. Mari kita biasakan menggunakan peribahasa Langit berkelikir, bumi bertemberang; salah-salah fikir menjadi hamba orang dalam ucapan maupun tulisan untuk melestarikan peribahasa nasional kita, terima kasih.
Kembali Menuju Ke :
Halaman Utama
Daftar Peribahasa
Daftar Peribahasa Indonesia
Daftar Peribahasa Indonesia Berawalan Huruf L
Home » Kamus Peribahasa L
» Arti peribahasa Langit berkelikir, bumi bertemberang; salah-salah fikir menjadi hamba orang
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Respon Pada "Arti peribahasa Langit berkelikir, bumi bertemberang; salah-salah fikir menjadi hamba orang"
Posting Komentar